Jakarta (ANTARA News) - Kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto Minggu pagi paling kritis dibanding hari-hari sebelumnya, dengan hanya organ jantungnya yang masih berdenyut, sementara organ tubuh lainnya telah digantikan oleh alat. Menurut salah seorang Tim Dokter Kepresidenan, Joko Raharjo, di Jakarta, Minggu, keadaan mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut pagi ini sangat kritis, dan hanya organ jantungnya yang masih berdenyut dan tidak digantikan alat. Saat ditanyakan mengenai kondisi organ tubuh lainnya, Joko menjelaskan bahwa ada kelemahan 'multi organ failured', dimana kerja paru-paru, detak jantung, maupun ususnya menjadi 'failured.' Dikatakannya, usaha yang diberikan oleh tim dokter sudah maksimal dengan mencoba menaikan tekanan darah, tetapi hingga saat ini belum terlihat hasilnya. Saat ini mantan Presiden Soeharto kembali ditidurkan, dan fungsi otaknya dalam kondisi paling parah dari sebelumnya. Sementara itu, mantan Mensesneg Murdiono yang sebelumnya ikut mendampingi Tim Dokter Kepresidenan melakukan konfrensi pers di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) mengatakan, seluruh anggota keluarga Cendana sejak tadi malam, Sabtu (26/1), sudah lengkap berada di RSPP, dan mengetahui kondisi terakhir dari kesehatan mantan Presiden Soeharto. Hingga pukul 10.00 WIB belum ada tamu yang datang menjenguk mantan orang nomor satu di Indonesia tersebut di RSPP, hanya dr Munawar yang terlihat bergegas menuju ruangan rawat Soeharto. Sebelumnya, Ketua Tim Dokter Kepresidenan, Dr Mardjo Soebiandono, dalam konfrensi persnya menjelaskan keadaan mantan Presiden Soeharto sangat kritis dimana pernafasan dangkal dan 100 persen kembali diambil alih oleh alat bantu pernafasan. Sejak pukul 01.00 WIB, dia mengatakan, keadaan kesehatan Soeharto menurun, dengan terjadinya sesak nafas yang diikuti dengan turunnya tekanan darah. Menurut dia, sejak pukul 03.00 WIB hingga 07.00 WIB keadaan umum mantan Presiden Soeharto semakin menurun, dimana tekanan darah mencapai 90/35 - 70/35 mmhg, sehingga tindakan resusitasi dilaksanakan secara maksimal. "Sampai saat itu tindakan resusitasi tetap dilakukan secara maksimal," ujar dia. Keadaan terakhir kesehatan mantan Presiden Soeharto pada pukul 10.00 WIB kembali menurun, dimana tekanan darah mencapai 60/25 - 70/30 mmhg. (*)

Copyright © ANTARA 2008