"Bersama-sama kita lestarikan budaya nariuk, agar tetap terjaga dan dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya," kata Bupati Barito Timur Ampera AY Mebas di Tamiang Layang, Sabtu.
Festival Nariuk sengaja digelar untuk pertama kalinya di Barito Timur. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pemerintah Desa Pulau Patai dan diselenggarakan di kawasan Sungai Sirau Kecamatan Dusun Timur.
Ampera berharap festival nariuk bisa dipromosikan secara maksimal, agar diketahui banyak pihak dari luar daerah. Hingga nantinya banyak wisatawan domestik, maupun mancanegara datang berkunjung untuk menyaksikannya.
Dia juga meminta panitia pelaksana, untuk memperkaya dan memadukan festival nariuk dengan kesenian lainnya, seperti tari-tarian daerah dan lainnya.
Sementara itu Camat Dusun Timur Yudesman menilai, festival tersebut memiliki banyak dampak positif, salah satunya mampu menumbuhkan rasa cinta dan upaya untuk melestarikannya dari masyarakat.
Terbukti ratusan orang memadati kawasan festival nariuk, terdiri dari peserta dan pengunjung. Berdasarkan pendataan pihak panitia, peserta yang berpartisipasi jumlahnya hampir 300 orang, sedangkan pengunjung sekitar 500 orang.
"Kami beserta jajaran mengapresiasi festival yang baru terselenggara untuk pertama kalinya ini dan berharap dapat menjadi agenda tahunan," tuturnya.
Festival yang mampu menjadi daya tarik bagi masyarakat itu pun, pada akhirnya turut berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian masyarakat, baik dari usaha makan dan minum serta biaya transportasi sungai.
Pada kegiatan itu, Mimbarno (54) warga Simpang Bangkuang, Kecamatan Paku berhasil mendapat gelar sebagai "King of Ulu Padang" karena berhasil mendapatkan ikan jenis Tapah seberat 24 kilogram.
Pewarta: Kasriadi/Habibullah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019