"Penurunan jumlah pemudik sebanyak 6.895 penumpang atau sembilan persen," kata Penanggung Jawab Terminal Induk Bekasi, Robin, Sabtu.
Berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Terminal Induk Bekasi, tercatat sebanyak 77.258 orang menggunakan bus pada tahun 2018. Sementara tahun ini hanya 70.363 penumpang.
Robin mengaku tidak bisa memastikan penyebabnya, namun diperkirakan penurunan jumlah pemudik tahun ini dikarenakan banyaknya program mudik gratis.
"Bisa jadi pemudik banyak pakai kendaraan pribadi, mungkin juga penurunan ini karena banyaknya program mudik gratis yang diselenggaralan berbagai pihak pada tahun ini," ucapnya.
Dia mengungkapkan, pemudik di Terminal Induk Kota Bekasi didominasi oleh penumpang dengan tujuan keberangkatan dalam provinsi seperti Garut, Tasik, Bandung, dan Majalengka, Jawa Barat.
"Di Terminal Bekasi kebanyakan mereka yang berangkat ke Periangan, Jawa Barat. Ada sebagaian kecil ke Sumatera dan Jawa Tengah atau Jawa Timur," katanya.
Sopir Bus Dedy Jaya dengan rute Bekasi-Slawi, Badrun (40) mengungkapkan hal serupa. Menurutnya, pada periode mudik Lebaran tahun ini jumlah penumpang mengalami penurunan drastis.
"Tahun ini turun drastis, bisa sampai 40 persen. Bus paling isinya 35 orang, kalau tahun lalu bisa mencapai 60 orang," ungkapnya.
Untuk armadanya saja, Badrun mengaku pada tahun lalu PO Dedy Jaya tujuan Slawi bisa memberangkatkan hingga 15 sampai 20 bus dalam sehari tapi tahun ini hanya sekitar delapan bus per hari.
"Turun bangetlah, masih ramai itu palingan tujuan dalam provinsi, seperti ke Tasikmalaya atau Garut. Sumatera sama Jawa jarang," tandasnya.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Bekasi berangkatkan 1.500 pemudik
Baca juga: Belasan bus di Terminal Bekasi tidak laik jalan
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019