Kedua jenis ikan ini menjadi salah satu makanan favorit warga Kota Bekasi yang berpenduduk 2,7 juta jiwa itu.
"Sehari-hari, pasokan kedua jenis ikan tersebut mencapai 22 kuintal," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi, Momon Sulaeman di Bekasi, Sabtu.
Namun saat libur Lebaran, pasokan kedua jenis ikan tersebut sempat turun menjadi 15 kuintal per hari. Hal itu lantaran para pemasok ikan ke Kota Bekasi banyak yang mudik Lebaran, sehingga pasokan ikan belum stabil.
"Memang ada penurunan stok saat libur Lebaran ini, karena belum stabilnya pasokan ikan dari berbagai daerah di luar Kota Bekasi," kata dia.
Menurut Momon, selama ini pasokan ikan lele dan gabus yang dikonsumsi warga Kota Bekasi berasal dari wilayah Sukabumi, Lampung, dan Palembang.
"Ke depan, pemerintah daerah akan membangun kolam benih ikan agar pasokan ikan tetap stabil meskipun memasuki periode libur Lebaran," ucapnya.
Untuk itu, pihaknya mengaku telah menyiapkan lahan yang dibutuhkan untuk membangun kolam benih ikan di Kecamatan Jatiasih dan Bantargebang dengan luas total mencapai tiga hektare lebih.
"Kami akan kaji lebih lanjut lagi untuk penyediaan benih ikannya," imbuhnya.
Sementara untuk pasokan beras sejak Ramadhan hingga libur Lebaran ini diakuinya masih relatif aman, tidak ada penurunan pasokan.
"Kota Bekasi masih memiliki lumbung sawah yang luas mencapai dua hektare. Saat Idul Fitri, pemerintah daerah hanya menyumbang 16 persen dari stok yang ada dari sawah sendiri," tandas dia.
Pengamat sosial dari Universitas Islam '45, Tatik Yuniarti menambahkan, minimnya persedian pangan dapat berdampak terhadap kenaikan harga dan inflasi di daerah.
"Pemerintah Kota Bekasi sudah seharusnya menyediakan pasokan ikan di wilayahnya, seperti ikan gabus yang menjadi masakan khas Kota Bekasi, gabus pucung," kata Tatik.
Baca juga: Volume sampah Kota Bekasi naik 200 ton per hari setelah Lebaran
Baca juga: 100.000 pendatang diprediksi "serbu" Bekasi usai Lebaran
Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019