Forum yang diselenggarakan atas kerja sama the United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (UNESCAP) dan Kantor Wakil Presiden Bidang Pengetahuan dan Teknologi Republik Islam Iran, dihadiri oleh perwakilan pemerintahan, innovator, perusahaan startup dari 63 negara UNESCAP, akademisi, pelajar Iran serta perwakilan asing di Tehran.
Direktur Eksekutif UNESCAP Prof. Armida Salsiah Alisjahbana dan Wapres Iran Bidang Pengetahuan dan Teknologi Dr. Sorena Sattari membuka pertemuan yang menekankan pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi sebagai wahana untuk mengimplementasikan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Pada kesempatan tersebut diluncurkan pula Asia-Pacific Start-up Network serta laporan UNESCAP berjudul “Establishing Science and Technology Parks: A Reference Guidebook for Policymakers in Asia and the Pacific”.
Kapuspiptek RI Sri Setiawati dalam paparannya menyampaikan profil Puspiptek yang telah dikembangkan menjadi salah satu national science and technology park (STP), menjadi area pengembangan usaha berbasis teknologi dan inovasi, mendukung riset dan memfasilitasi perkembangan inovasi-inovasi baru, demikian keterangan tertulis KBRI Tehran, Sabtu.
Kapuspiptek juga menekankan pentingnya STP sebagai wahana untuk perkembangan ekonomi. Untuk itu, diperlukan kebijakan yang mendukung STP, antara lain melalui capacity building, pembangunan infrastruktur, dan optimalisasi FDI.
Puspiptek telah melakukan kerjasama dengan semua pihak dalam dan luar negeri, pemerintah dan swasta. Dengan Iran, Puspiptek telah melakukan kerja sama diantaranya saling kunjung dan berbagi informasi serta pengalaman.
Di masa mendatang, kerja sama tersebut akan semakin ditingkatkan. Selama pertemuan, sejumlah pihak berkeinginan untuk melakukan kerjasama dengan Puspiptek.
Sebagai catatan, secara bilateral dengan Iran, Puspiptek telah melakukan kerja sama dengan Pardis Techno Parks, INIC, dan Isfahan Techno Parks.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019