Jakarta (ANTARA News) - Persija Jakarta akan menghadapi pertandingan berat pada semifinal Liga Djarum Indonesia (LDI) 2007 setelah tim tangguh Sriwijaya FC dipastikan menjadi lawan mereka di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 6 Februari. Sriwijaya yang diarsiteki mantan pelatih Persija Rahmad Darmawan itu tengah dalam performa menanjak, apalagi mereka juga baru saja merebut mahkota Copa Dji Sam Soe Indonesia 2007. Namun demikian pelatih Macan Kemayoran, Isman Jasulmei saat ditemui di Senayan, Jakarta, Sabtu, menegaskan Bambang Pamungkas dkk tidak akan gentar menghadapi Laskar Wong Kito. "Kami saling mengalahkan pada pertandingan Wilayah Satu, jadi sudah saling mengenal dan tidak perlu takut menghadapi mereka," tegas Isman, yang naik ke posisi pelatih menggantikan Serghei Dubrovin yang terkena vonis dua tahun dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akibat insiden di Solo saat menghadapi Persik Kediri. "Peluang (Persija untuk menang) pada pertandingan nanti tentu saja ada," tambahnya. Pada babak reguler LDI 2007, Sriwijaya mengalahkan Persija 2-1 pada pertemuan pertama, 22 Februari 2007 di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang. Saat menjadi tuan rumah, giliran Persija yang membantai Sriwijaya 4-2 di Stadion Lebak Bulus, Jakarta, 16 Desember lalu, tetapi banyak pengamat yang menyatakan kemenangan besar tersebut diperoleh Persija karena Sriwijaya tidak ngotot setelah dipastikan lolos ke babak Delapan Besar. Namun Isman menegaskan kemenangan tetaplah kemenangan dan hal itu diperoleh dengan usaha keras para pemain di lapangan. "Kami sudah saling tahu kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga pertandingan nanti akan sangat menarik," jelasnya. Walau mengelak untuk mengungkapkan kekuatan dan kelemahan Sriwijaya, Isman menjabarkan bahwa pemenang semifinal nanti akan ditentukan oleh penguasaan lapangan tengah. "Siapa yang bisa mengontrol lapangan tengah, dialah yang akan menang," ujarnya. Untuk itu, menurut Isman, Persija terus berusaha untuk membenahi organisasi permainan dan koordinasi di lini vital itu. "Kelemahan kami yang masih tampak adalah transisi dari menguasai bola ke kehilangan bola. Itu akan kami benahi, juga disiplin pemain dalam menjaga posisi dan menerapkan taktik di lapangan," ujarnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008