Para Abnaul Khairaat atau alumni Alkhairaat sejak subuh sudah memadati tenda-tenda yang disediakan penyelenggara di Kompleks Alkhairaat, Jalan Sis Aljufri Palu, untuk menghadiri haul ke-51 Guru Tua. Tenda-tenda yang tersedia sampai tidak mampu menampung karena jamaah membeludak.
Bagi warga muslim Sulawesi Tengah, acara haul itu sekaligus menjadi ajang untuk bersilaturahmi.
Aswadin, warga Parigi, Kabupaten Parigi Moutong, termasuk di antara mereka yang setiap tahun menghadiri acara haul Guru Tua.
"Antusias umat muslim sangat tinggi, orang datang dari berbagai penjuru bahkan ada dari daerah lain, seperti kami dari Parigi," tutur Aswadin.
Dia mengatakan Parigi dan sekitarnya merupakan salah satu tempat Guru Tua berdakwah dan tempat tinggal alumni Alkhairaat.
Sementara Zul Fikar, warga Kabupaten Donggala, menyebut Guru Tua sebagai pembawa pendidikan Islam yang sangat berjasa bagi warga Sulawesi Tengah.
Guru Tua merupakan ulama sekaligus tokoh pendidik yang menyampaikan syiar Islam ke berbagai bagian negeri, termasuk Pulau Jawa, Gorontalo, Sulawesi Utara, Ternate, dan Maluku Utara hingga menetap di Sulawesi Tengah, tempatnya membangun pusat pendidikan Islam yang dinamai Alkhairaat.
"Itu sebabnya kami rela jauh-jauh datang ke sini, karena menghargai jasa Guru Tua meskipun kami lahir di generasi sesudah Beliau," kata Zul Fikar, yang menilai Guru Tua layak dinobatkan sebagai pahlawan nasional.
Agenda tahunan Alkhairaat dihadiri Ketua Utama Alkhairaat Habib Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufrie beserta para ulama dan kepala daerah, termasuk Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, serta calon wakil presiden KH Ma'ruf Amin.
Baca juga: Ma'ruf Amin hadiri haul 51 tahun Pendiri Alkhairaat di Palu
Pewarta: Muhammad Arshandi/Ridwan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019