PBB (ANTARA News) - Sanksi-saksi baru PBB yang diusulkan terhadap Iran menyangkut program nuklirnya mengusulkan larangan perjalanan dan pembekuan aset untuk para pejabat tertentu negara itu dan mewaspadai semua bank di Iran, kata sebuah naskah. Teks dari "unsur-unsur" sanksi babak ketiga itu yang diperoleh Reuters, Jumat, disepakati oleh Inggris, Prancis, Jerman, Rusia, China dan AS, dan akan menjadi dasar dari sebuah resolusi yang akan disampaikan ke Dewan Keamanan PBB dalam beberapa pekan ke depan. Negara-negara Barat melunakkan beberapa tindakan yang diusulkan untuk memenuhi permintaan-permintaan China dan Rusia. Tetapi para diplomat Uni Eropa dan AS mengatakan itu adalah langkah terakhir dalam satu sanksi yang diperluas secara bertahap terhadap Iran dan hampir pasti disusul hukuman-hukuman lebih jauh jika Teheran tetap mengingkarinya. Para menlu lima anggota tetap Dewan Keamanan PBB plus Jerman sepakat mengenai rencana itu di Berlin, Selasa dan naskah mereka itu akan disebarkan, Sabtu kepada 10 anggota tidak tetap dewan itu. Negara-negara Barat mengatakan penolakan Iran untuk menghentikan kegiatan-kegiatan pengayaan uranium menambah kecurigaan mereka bahwa Teheran sedang berusaha membuat senjata nuklir. Iran mengatakan, program nuklirnya adalah untuk tujuan damai dan telah mengabaikan tuntutan-tuntutan PBB agar negara itu menghentikan pengayaan uranium itu. "Itu adalah satu usul rancangan yang kuat yang menunjukkan pendekatan berlanjut masyarakat internasional," kata dubes Prancis untuk PBB Jean Maurice Ripert. "Kami mengirim satu sinyal sangat jelas kepada Iran dan kami akan meningkatkan tekanan," katanya dalam sebuah pernyataan. Para diplomat Barat mengatakan mereka tidak akan berusaha mempercepat satu resolusi-- pertama untuk Iran dalam lebih dari 10 bulan -- melalui dewan itu, karena mereka menginginkan satu kebulatan suara. Mereka memperkirakan Libya, Indonesia, Afrika Selatan dan Vietnam perlu diajak bicara untuk mendukung naskah itu. Usul itu mengatakan resolusi tersebut akan menuntut lagi agar Iran menghentikan segera kegiatan pengayaan uranium dan akan memasukkan satu daftar individu baru tertentu yang perjalanannya harus dilarang dan pembekuan asset. Nama-nama mereka tidak segera diperoleh. Di antara tindakan-tindakan khusus usul itu "menyerukan negara-negara unauik mewaspadai kegiatan institusi-institusi keuangan ... dengan semua bank yang beroperasi di Iran." Seperti diduga, usul itu mengatakan negara-negara harus secara khusus mewaspadai dua bank besar Iran -- Bank Melli dan Bank Saderat--- kendatipun tidak melarang transaksi-transaksi dengan kedua baak itu seperti yang diinginkan empat negara Barat. Rusia dan China berkeberatan mengenai itu. Usulan itu meminta sebuah laporan dalam 90 hari tentang apakah Iran menghentikan pengayaan uranium itu dari Mohamemd ElBaradei , ketua Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang berpusat di Wina. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008