Denpasar (ANTARA News) - Sebanyak tiga kompi pasukan pemukul Brimob Polda Bali disiagakan untuk "membentengi" Pulau Dewata selama penyelenggaraan Konferensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang Antikorupsi (UNCAC) yang berlangsung di Nusa Dua. Anggota Brimob sebanyak itu dalam tugasnya didukung persenjataan lengkap, termasuk perangkat deteksi dan anti-bahan peledak, kata Kapolda Bali Irjen Pol Paulus Purwoko, di Denpasar, Sabtu. Usai melakukan penyelidikan ke sejumlah gudang kargo dengan mengerahkan anjing pelacak, Kapolda menyebutkan, pasukan pemukul sebanyak itu lebih banyak ditempatkan di garis terluar dari lokasi kegiatan konferensi berlangsung. "Mereka lebih banyak berada di luar kawasan Nusa Dua, bahkan di luar wilayah Denpasar dan Badung, terkecuali untuk regu khusus yang tergabung dalam pasukan Jihandak," katanya. Untuk pasukan Jihandak, lanjut dia, akan ditempatkan tidak jauh dari gedung penyelenggaraan konferensi, di samping ada juga yang disebar di beberapa daerah lain. Sementara di wilayah perairan Pulau Dewata, selama konferensi yang berlangsung sejak 28 Januari hingga 1 Pebruari 2008 itu akan dijaga sejumlah kapal patroli milik Polri dan TNI-AL. Selain kapal yang terus-menerui melakukan patroli, pengamanan wilayah perairan itu juga melibatkan ribuan nelayan. Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban menambahkan, sedikitnya dua ribu nelayan telah direkrut untuk dapat berpartisipasi dalam upaya pengamanan konferensi badan dunia yang akan berlangsung di Nusa Dua itu. Ia menyebutkan, dilibatkannya nelayan dalam upaya pengamanan di wilayah perairan, dinilai cukup efektif sehubungan dalam keseharian mereka lebih banyak berada di laut. "Keberadaan mereka yang di laut itulah sekarang kita minta partisipasinya untuk dapat melaporkan kepada petugas kepolisian bila di wilayah kerja mereka ditemukan ada hal-hal yang mencurigakan," katanya. Kabid Humas mengharapkan, bila nelayan menemukan perahu, kapal atau hal lain yang mencurigakan di wilayah perairan, segera dapat melaporkan kepada pos polisi terdekat. Dengan adanya laporan dari para nelayan, senantiasa petugas akan secepatnya dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan, sehingga tidak sampai muncul hal yang tidak diinginkan, ujar Reniban. Mengenai hasil penyelidikan pada sejumlah gudang kargo di Denpasar, Reniban mengatakan bahwa sejauh ini petugas tidak menemukan barang yang mencurigakan, terlebih untuk bahan peledak dan barang berbahaya lainnya. Konferensi yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, akan diikuti ribuan peserta dari 140 negara. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008