Jakarta (ANTARA News) - Kondisi kesehatan mantan Presiden Soeharto pada hari Sabtu ( 26/1) masih belum ada perkembangan terbaru atau masih sama seperti pada Jumat (25/1), namun dokter mengurangi asupan makanan kepada penguasa Orde Baru tersebut. "Kondisi Pak Harto masih seperi kemarin, masih makan makanan cair seperti bubur sumsum dan sup," kata salah satu anggota Tim Dokter Kepresidenan Christian Johannes, di Jakarta, Sabtu. Christian mengatakan, sampai saat ini asupan makanan tersebut diberikan secara oral guna melatih Soeharto menelan sesuatu dengan menggunakan mulut dan tenggorokan. "Hanya saja makanan yang diberikan hari ini dikurangi agar perut tidak kembung," ujarnya. Lebih jauh ia menjelaskan kondisi paru-paru Soeharto sudah mengalami perbaikan. Sedangkan infeksi sistemik secara perlahan diatasi. "Kami senang kondisi paru-paru ada perbaikan. Soal infeksi itu kami selalu berusaha mengatasi, dan ada kemajuan dalam terapi," katanya. Sampai saat ini, lanjut dia, alat bantu pernapasan atau ventilator masih dalam masih dipasang untuk membantu pernapasan Soeharto. "Beliau sekarang 100 persen menggunakan napas sendiri, sedangkan ventilator tetap sebagai pendukung saja," katanya Diakuinya, secara prinsip semakin cepat ventilator atau alat bantu pernapasan itu dilepas maka semakin baik. Namun hal itu belum dilakukan karena masih menunggu kondisi Soeharto lebih baik lagi. "Pemantauan (kondisi Soeharto) tiap jam tetap kami lakukan dan pada jam 8 (20.00 WIB, red) malam kami melakukan evaluasi serta menentukan tambahan terapi atau tidak," kata Christian. Sampai Sabtu siang sekitar pukul 11.00 WIB suasana di RSPP, Jakarta Selatan masih lengang. Kunjungan khusus kepada mantan presiden itu belum terlihat. Bahkan jumlah wartawan yang meliput semakin berkuran. Sebagian besar wartawan dari belasan wartawan yang masih meliput di RSPP berasal dari media elektronik dan satu hingga dua media asing. Pengamanan pun nampak mulai berkurang. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008