New York (ANTARA News) - Saham-saham AS kandas pada Jumat, menyusul sepekan perdagangan yang tak menentu (volatility) di Wall Street dan para investor mengantisipasi penurunan suku bunga baru Federal Reserve pekan depan di tengah ketidakpastian ekonomi, kata para dealer. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 171,44 poin atau 1,38 persen menjadi 12.207,17, mengakhiri sepekan gejolak di pasar-pasar global. Indeks teknologi komposit Nasdaq kehilangan 34,72 poin atau 1,47 persen menjadi 2.326,20, sementara indeks Standard & Poor`s 500 ditutup turun 21,46 poin atau 1,59 persen menjadi 1.330,61. "Pasar terlihat lelah setelah dua hari mengalami rally kuat menjadi kenaikan pekan pertama tahun ini untuk S&P 500," kata Al Goldman dari AG Edwards. Mark Fightmaster dari Schaeffer`s Research mengatakan, laporan pengurangan sebagian besar karyawan di perusahaan investasi Goldman Sachs menekan pasar pasar. "Seorang juru bicara dari Goldman mencatat bahwa ini adalah sebuah proses tahunan terkait dengan kinerja, bukan pemberhentian sementara," kata dia. Akan tetapi, hal itu hanya sedikit menenangkan pasar setelah para investor berguncang. Saham Goldman jatuh dan menyeret saham keuangan lainnya di pasar. Microsoft memimpin kenaikan pada awal perdagangan setelah akhir Kamis melaporkan labanya telah meningkat 81 persen menjadi 4,7 miliar dolar AS selama tiga bulan terakhir 2007, melampaui perkiraan sebagian besar analis Wall Street. Namun saham raksasa software tersebut mundur kembali dan ditutup turun 0,9 persen pada 32,94 dolar AS di tengah meluasnya penurunan pasar. Namun demikian para pedagang mengatakan optimisme pasar telah terpicu oleh indikasi bahwa rencana stimulus ekonomi yang diusung Gedung Putih dan para pimpinan politik akan mendapat persetujuan. Pejabat Kongres telah mengatakan rencana stimulus dipatok pada sekitar 150 miliar dolar AS, kemungkinan dapat berupa gabungan antara potongan [pajak dan insentif usaha. Presiden George W. Bush telah menyerukan para anggota dewan perwakilan rakyat untuk secepatnya menyetujui rencana tersebut. Pemerintah sedang balapan untuk memperoleh persetjuan rencana stimulus tersebut di tengah kekhawatiran kemerosotan sektor perumahan yang terus berlangsung dan kredit yang mampet dapat mendorong ekonomi ke dalam sebuah resesi. Saham-saham perbankan AS secara umum ditutup melemah. Goldman Sachs turun 3,8 persen menjadi 191,37 dolar. Citigroup berakhir turun 2,5 persen pada 26,64 dolar, sementara JPMorgan Chase turun 2,9 persen pada 43,64 dolar dan Merrill Lynch ditutup turun 4,3 persen pada 54,96 dolar. Perhatian juga fokus terhadap pertemuan kebijakan suku bunga Federal Reserve yang akan digelar pada 29-30 Januari. Beberapa ekonomi yakin the Fed akan menurunkan suku bunganya lagi setelah secara mengejutkan memangkas suku bunga fed funds pada Selasa, tiga perempat persen poin menjadi 3,5 persen sebagi penyokong momentum ekonomi. "Kami perkirakan penurunan suku bunga federal funds berikutnya 50 basis poin menjadi 3,00 persen pada Rabu," kata Peter Kretzmer, seorang ekonom senior Bank of America seperti dikutip AFP.

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008