Garut (ANTARA News) - Kasus flu burung di Kabupaten Garut, Jawa Barat hingga 24 Januari 2008 di 16 desa/kelurahan di sembilan kecamatan membawa korban sembilan orang meninggal. Kepala Bidang Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) pada Dinas Kesehatan Garut, Dede Rohmansyah menyatakan Jumat sore, kesembilan orang korban tewas terdiri lima orang terduga (suspect) meninggal dan empat orang positif terinfeksi virus H5N1 meninggal. Sedangkan total kasus seluruhnya sebanyak 46, diantaranya 36 kasus suspect dan satu kasus positif flu burung namun berhasil disembuhkan, katanya. Kasus dimulai dari Kecamatan Cikelet masing-masing di desa Cikelet, Cigadog dan Cijambe, disusul Kecamatan Bayongbong di Desa Mulyasari dan Sukarame, kemudian Desa Cinagara di Kecamatan Malangbong. Selanjutnya menyebar ke Kecamatan Pangatikan di Desa Cihuni dan Cimaragas, Kecamatan Karangpawitan di desa Sindanggalih, Jatisari dan Situsari, Kecamatan Cibiuk di Desa Cibiuk Kaler. Kemudian ke Kecamatan Garut Kota di Desa/Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Sucinaraja di Desa Sukalaksana serta di Kecamatan Peundeuy di Desa Toblong. Sementara itu Kepala Badan Pengelola RSU Dr Slamet Garut, Dr Hj. Widjayanti Utoyo menjelaskan, berdasarkan pemeriksaan laboratorium kesehatan (Labkes) Depkes menunjukkan, ketiga orang suspect flu burung asal Kecamatan Peundeuy itu, dinyatakan negatif H5N1. Sehingga oleh dokter spesialis anak dikembalikan lagi kepada Puskesmas yang merujuk, ketiga pasien tersebut juga telah dijemput petugas P2M Dinas Kesehatan Garut, setelah ketiganya menjalani perawatan di ruang isolasi Dr Slamet sejak empat hari terakhir, katanya. Ketiga orang pasien suspect flu burung yang kini dinyatakan negatif H5N1 tersebut terdiri, Ihsan(5), Saeful(13) dan Sonip(6) asal Kampung Cireundeu Desa Toblong Kecamatan Peundeuy, sekitar 70 km arah selatan dari pusat Kota Garut.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008