Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan Dasar saat ini mulai mensosialisasikan rencana perubahan jam masuk siswa sekolah di Jakarta. "Perubahan tersebut tidak ada masalah" kata Kepala Dinas Pendidikan Dasar Sylviana Murni disela-sela rapat paripurna DPRD DKI Jakarta di gedung DPRD Jakarta, Jumat. Ia menambahkan bila rencana perubahan jam masuk sekolah tersebut dilaksanakan maka sebanyak 1,2 juta pelajar sekolah dasar dan menengah ikut berkontribusi dalam pengurangan beban lalu lintas di jam sibuk Ibu Kota. Apabila keputusan gubernur telah keluar, maka penerapan kebijakan itu bisa langsung diterapkan. Kebijakan pemajuan jam sekolah dari pukul 07.00 WIB menjadi 06.30 WIB tidak akan mengganggu proses belajar mengajar. "Kondisi siswa pada saat itu fresh," katanya. Sylviana memaparkan saat ini banyak sekolah yang biasa masuk pada pukul 06.15 WIB untuk melakukan acara kerohanian seperti tadarus dan kebaktian. "Artinya jika dimajukan tidak ada masalah," katanya. Gubernur DKI Jakarta memastikan penerapan kebijakan perubahan jam masuk sekolah dan PNS akan mengurangi beban kendaraan pada jam sibuk di Jakarta. "Kajian belum tuntas," kata Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Jumat. Ia mengatakan pihaknya merencanakan akan menyelesaikan kajian sampai pertengahan Februari mendatang. Kajian melibatkan pemangku kepentingan (stake holder) dan ahli di bidang tranportasi serta pendidikan. Pemerintah Provinsi DKI juga berencana akan terus menambah jumlah bus sekollah yang ada. Data dari Dinas Perhubungan sampai tahun 2007 telah ada 34 bus sekolah. Pada 2008 akan ditambah sebanyak tiga bus. Untuk Jakarta, jumlah ideal bus sekolah adalah sebanyak 150 unit. Menanggapi usulan adanya layanan khusus TransJakarta bagi siswa sekolah yaitu memberikan tiket dengan harga khusus, Gubernur DKI menyambut baik, namun menurutnya hal itu memerlukan kajian dan sistem tiket yang baik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008