Surabaya (ANTARA News) - Budayawan Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) mengaku terinspirasi oleh gerakan tokoh penerima Nobel umat Kristiani dari India, Suster Bunda Teresa (almarhum), yang tidak mau bergabung dengan gerakan anti-kekerasan. "Bunda Teresa hanya mau mendukung gerakan perdamaian. Mengapa begitu? Karena, gerakan anti-kekerasan adalah kekerasan. Kekerasan itu jelas perbuatan kekerasan dan anti itu sendiri adalah kekerasan, karena ada perlawanan," kata pria kelahiran Jombang pada 27 Mei 1953 itu di Surabaya, Jumat. Pada pengajian bulanan yang diselenggarakan kelompok Bangbang Wetan, yang juga dihadiri Bupati Sidoarjo, Win Hendrarso, Cak Nun mengemukakan bahwa gerakan anti-kekerasan justru mengundang kekerasan. Masalah itu juga dibahas dalam buku "The Secret" karya Rhonda Byrne halaman 167 yang menyebutkan bahwa gerakan anti-perang menciptakan lebih banyak perang. Gerakan anti-narkoba justru menciptakan lebih banyak narkoba. Cak Nun, yang suami artis Novia Kolopaking, dalam kesempatan itu mengajak jamaah pengajiannya, agar yang muncul dari hati mereka bukan kesedihan, kekesalan dan semacamnya. Ia mengajak, mereka untuk melakukan dua kata, yakni bersyukur dan yakin. "Bersyukur atas apa yang telah kita terima, dan yakin bahwa kita akan berhasil dan sukses. Kalau itu kita kerjakan, maka pasti akan tercapai apa yang kita cita-citakan. `kun fayakun` (maka terjadilah)," katanya menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008