Buol (ANTARA News) - Sekitar 200 jiwa warga yang bermukim di RT1,RT2 dan RT6 Kelurahan Boul, Kecamatan Lipunoto, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, meninggalkan pemukiman mereka, karena khawatir akan terjadinya badai disertai ombak besar susulan yang dapat mengancam jiwa mereka. "Para warga sudah mengosongkan rumah mereka dan menumpang di tetangga terdekat yang aman," kata Sudirman, tokoh pemuda setempat kepada ANTARA News, Jumat. Sebanyak 34 unit rumah penduduk rusak, satu diantaranya hanyut akibat badai disertai ombak besar dan hujan menghajar Kecamatan Lipunoto, Kabupaten Buol, pada Jumat sekitar pukul 03.00 dini hari. Dalam peristiwa itu, ketinggian gelombang lebih dari 2 meter bersamaan dengan air pasang sehingga mengakibatkan kawasan pemukiman padat penduduk di pesisir pantai kota Buol itu banyak mengalami kerusakan. Untungnya sebagian besar rumah di kawasan itu terbuat dari rumah panggung, sehingga hempasan air laut yang deras dan tinggi masih dapat melewati kolong-kolong rumah mereka. Namun satu di antaranya hanyut terseret ombak hingga akhirnya pemilik rumah bernama Sunandar tidak sempat lagi menyelamatkan barang-barangnya. "Sunandar dan keluarganya sekarang tinggal pakaian di badan. Semua isi rumah habis terbawa arus air laut," katanya. Menurut Sudirman, karena bersamaan dengan air pasang disertai ombak sehingga air laut naik ke daratan hingga mencapai 50 meter. Pemkab Buol siang tadi sudah meninjau lokasi kejadian. Peninjauan tersebut dipimpin langsung Bupati Buol Amaran Batalipu, bersama beberapa anggota DPRD dan unsur Muspida setempat. Sore ini aparat pemkab masih akan melakukan rapat koordinasi untuk mencarikan solusi dari bencana alam tersebut. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008