Jika selama H-7 sampai H+7 tahun 2018 jumlah pembayaran santunan atau klaim mencapai Rp23,5 miliar, tahun ini dengan periode yang sama pembayaran klaim sebesar Rp7,7 miliar

Semarang (ANTARA) - Pembayaran santunan PT Jasa Raharja (Persero) Cabang Jawa Tengah pada arus mudik dan balik Lebaran 2019 mengalami penurunan drastis sebesar 67,08 persen dibandingkan tahun lalu seiring berkurangnya kejadian kecelakaan di lalu lintas.

"Jika selama H-7 sampai H+7 tahun 2018 jumlah pembayaran santunan atau klaim mencapai Rp23,5 miliar, tahun ini dengan periode yang sama pembayaran klaim sebesar Rp7,7 miliar," kata Kepala Divisi Human Capital PT Jasa Raharja (Persero) Sulistianingtias, di sela acara pemberangkatan Mudik Balik Bareng BUMN dengan menggunakan kereta api dengan tujuan Stasiun Pasar Senen, Jakarta di Stasiun Tawang Semarang, Jumat.

Ia memberi contoh klaim santunan klaim untuk meninggal dunia yang sebelumnya Rp11,6 miliar di tahun 2018, tahun ini hanya Rp7,7 miliar. Begitu juga dengan pembayaran perawatan yang tahun 2018 bisa mencapai Rp11,3 miliar, pada tahun ini hanya Rp38,6 juta.

Sulistianingtias menjelaskan program Mudik Balik Bareng BUMN tersebut bertujuan untuk mengurangi kepadatan jalan, memberikan kenyamanan kepada pemudik, dan mengurangi kasus kecelakaan lalu lintas selama arus mudik dan balik Lebaran.

Tidak hanya melepas pemberangkatan pemudik, ia juga menyempatkan diri berbincang dengan para pemudik dan membagikan mainan ke anak-anak berupa boneka Barbie untuk anak perempuan dan mainan robot untuk anak laki-laki di dalam gerbong kereta api.

Ia menjelaskan bahwa Jumat (14/6) merupakan hari terakhir pelepasan pemudik yang hendak balik ke Jakarta, baik itu yang menggunakan bus dan telah diberangkatkan pada Kamis (13/6) dari Solo sebanyak 70 bus dan kereta api (lima gerbong, dua gerbong dari Surabaya, serta tiga gerbong pada Jumat dengan kereta dari Surabaya).

Selama arus mudik dan balik, tambah Sulistianingtias, PT Jasa Raharja telah menyiagakan sebanyak 2.000 personel untuk melayani pemudik baik yang bertugas dalam pelaporan, bertugas di pos dan rest area karena ada 156 titik pos siaga, 167 pos kesehatan, dan 15 titik "rest area" di jalur pantura untuk pengendara sepeda motor.

Sementara itu, para penumpang mengaku senang dengan adanya program Mudik Balik Bareng BUMN, seperti yang disampaikan Susilowati (48) warga Bekasi sebelumnya mudik ke Sragen.

Ia mengaku senang bisa gabung program Mudik Balik Bareng BUMN oleh PT Jasa Raharja dengan kereta api karena nyaman, bahkan tahun ini dua anaknya yang masih balita mendapatkan mainan dari PT Jasa Raharja.

"Seneng banget. Setelah mudik di Sragen dua pekan dan sekarang bisa kembali ke Bekasi dengan kereta api. Anak-anak dapat mainan pula dari PT Jasa Raharja). Sebelumnya suami saya sudah balik duluan, tetapi kemudian jemput saya dan anak-anak," katanya.

Hal saja juga disampaikan Ismawan (54) yang mengaku beruntung dirinya bersama istri dan anaknya bisa dapat tiket kereta api pada program MudikBalik Bareng BUMN oleh PT Jasa Raharja untuk balik ke Bekasi setelah sebelumnya mudik di Sampangan, Kota Semarang, Jawa Tengah.

"Tahun lalu saya kehabisan tiket dan bersyukur tahun ini bisa dapat tiket. Saya tahunya ada program mudik dan balik Jasa Raharja karena dua tahun sebelumnya saya juga ikut, hanya sekali saja kemarin kehabisan tiket," katanya.

Baca juga: Jasa Raharja berharap mudik gratis turunkan angka korban kecelakaan

Baca juga: 750 orang ikut mudik gratis Jasa Raharja Jateng

Baca juga: Jasa Raharja tegaskan Mudik Bareng BUMN gratis, tanpa pungutan apapun

Pewarta: Mahmudah/Nur Istibsaroh
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019