Malang (ANTARA News) - Pelaksanaan korversi (pengalihan) dari minyak tanah ke gas di kabupaten Malang terancam gagal, karena hingga mendekati batas akhir yang ditetapkan yaitu pengujung bulan Januari 2008, program konversi belum terealisasi. Anggota Komisi B DPRD Kab. Malang, Eko Budhi Prasetyo, Kamis mengatakan, pihaknya sangat kecewa atas keterlambatan pelaksanaan program pemerintah pusat yang dilakukan oleh Pertamina, khususnya untuk Kab. Malang. "Janji Pertamina, batas akhir pelaksanaan konversi adalah pada bulan Desember 2007, namun hingga Januari 2008 pelaksanaannya belum ada. Padahal untuk program konversi sangat ditunggu oleh masyarakat," katanya saat sidak ke Pertamina. Jatah konversi minyak tanah ke gas untuk kab. Malang sesuai dengan rencana awal yaitu sebanyak 350 ribu perangkat tabung gas dan kompornya. Selanjutnya paket konversi tersebut akan disebarluaskan pada 33 kecamatan yang ada. Menurut dia, melihat kondisi di lapangan, yaitu terkait dengan pengadaan tabung gas dan kompornya, pihak Pertamina belum sepenuhnya siap. Terbukti tabung gas yang di persiapkan Pertamina untuk konversi di Kab. Malang hanya sebanyak 35 ribu dari 350 ribu tabung yang harus dipersiapkan. "Kalau tabung gas sudah ada sekitar 35 ribu tabung, untuk kompor hingga saat ini belum jelas. Pasalnya berdasarkan data di gudang milik Pertamina saat ini hanya ada sekitar 33 ribu kompor. Itu pun sisa dari paket konversi untuk kota Malang," katanya menambahkan. Lebih lanjut ia menjelaskan, dengan adanya keterlambatan proses konversi maka masyarakat Kab. Malang akan ketinggalan dengan program pemerintah pusat. Padahal untuk wilayah sekitar Malang Raya maupun wilayah lain saat ini sudah menikmati paket konversi. "Pertamina seharusnya tidak main-main dengan program pemerintah ini. Untuk itu kami berharap Pertamina secepatnya melakukan validasi data masyarakat Kab. Malang yang akan mendapatkan paket konversi," kata politisi dari Partai Demokrat itu. Sementara itu, Staf Sales Representative Depo Pertamina Malang, Roni Cahyo mengatakan, sebetulnya pelaksanaan konversi di Kab. Malang sudah berjalan sesuai dengan rencana, hanya saja di lapangan menemui banyak kendala sehingga menghambat pendistribusian paket konversi. "Tabung gas dan kompor sudah dipersiapkan. Namun dalam pelaksanaannya Pertamina menemui kendala yaitu terkait dengan "surveyer" sehingga proses konversi terhambat," katanya saat dikonfirmasi. Menurut dia, dengan adanya kendala `surveyer` maka pendataan penerima paket konversi juga terkendala. Pihaknya tetap yakin jika pelaksanaan konversi di Kab. Malang tetap dilakukan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008