Kendari (ANTARA) - Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mengatakan bencana alam banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air tidak mengganggu stok pangan beras nasional.

"Banjir bukan ancaman ketersediaan bahan kebutuhan pokok jenis beras. Saat ini stok beras nasional tercatat 2,3 juta ton yang terdistribusi di sejumlah gudang milik Bulog," kata Mentan Andi Amran di Kendari, Kamis.

Diakui musibah banjir yang meluluhlantakkan sejumlah wilayah sentra produksi pangan beras cukup mengganggu stok karena sebagian areal persawahan gagal panen.

"Namanya bencana sulit diprediksi karena datangnya tidak disangka-sangka. Petani yang siap panen dilanda kesedihan karena kerja keras mereka berbulan-bulan sirna seketika diterjang banjir," kata Menteri Amran.

Namun gagal panen para petani karena musibah banjir tertutupi sebagian daerah yang justru panen besar-besaran. Itulah Indonesia, ujarnya.

Menyikapi kesulitan petani korban banjir maka pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian sudah menyalurkan bantuan, khususnya di Sultra senilai Rp15 miliar lebih.

Bantuan yang dihimpun Kementan dari jajaran kementrian/lembaga serta mitra pemerintah diserahkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaeman secara simbolis kepada Gubernur Sultra Ali Mazi didampingi Danrem 143 Haluoleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto dan anggota DPR RI Umar Arsal di posko darurat bencana markas Korem 143 Haluoleo.

"Bantuan yang siap disalurkan Rp12 miliar lebih ditambah satu unit alat berat ekskavator senilai Rp3,5 miliar, sehingga total bantuan Rp15 miliar lebih," katanya.

Bantuan Kementrian Pertanian yang akan menyasar daerah terdampak banjir di Sultra berupa sembilan bahan kebutuhan pokok, bibit dan alat mesin pertanian (Alsintan).

Baca juga: Kementerian Pertanian bantu Rp15 miliar korban banjir Sultra
Baca juga: Mentan Amran janji bantu bibit padi korban banjir di Konawe Utara

Pewarta: Sarjono
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019