Surabaya (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum RI mengingatkan seluruh komisioner KPU tingkat kabupaten/kota di Jawa Timur maupun provinsi harus transparan, profesional dan berintegritas.
"Ketiganya harus dipenuhi, sebab kalau berkualitas dan profesional, tapi tidak transparan maka sama saja dan itu tidak boleh," ujar Ketua KPU RI Arief Budiman di sela melantik 180 komisioner dari 36 KPU tingkat kabupaten/kota di Surabaya, Kamis.
Ia menekankan sifat transparan yang dimiliki komisioner harus selalu diingat, sebab seluruh tahapan pemilihan umum saat ini bisa diakses oleh siapapun dan dari manapun.
"Siapapun yang mau mengakses harus bisa, baik itu dari dalam maupun luar negeri," ucap mantan ketua KPU Jatim tersebut.
Seorang komisioner, kata dia, juga harus profesional sehingga menjadikan lembaga maupun membangun pemilu semakin berkualitas.
"Komisioner harus mengerti pemilu dan menjalankannya. Jangan sampai ada yang bertanya tentang pemilu, tapi tidak mengerti," katanya.
Tak itu saja, penekanan terhadap bekerja penuh integritas harus dimiliki setiap komisioner, seperti mengatakan yang benar itu benar dan salah juga harus mengatakan salah.
Sementara itu, secara khusus Arief Budiman meminta kepada seluruh komisioner yang baru dilantik untuk tidak saling bertengkar karena berebut jabatan ketua.
Terlebih, kata dia, segala keputusan yang akan dikeluarkan lembaga merupakan kolektif kolegial, bukan pribadi atau atas kepentingan seorang pemimpin.
"Setiap keputusan harus melalui rapat pleno dan seluruhnya wajib bekerja secara tim. Divisi apapun sama karena semua bekerja berdasarkan keputusan rapat pleno," katanya.
Ketua KPU RI melantik 180 komisioner KPU dari 36 kabupaten/kota di Jawa Timur periode 2019-2024.
Dari 180 komisioner yang dilantik, sebanyak 65 orang adalah petahana, sedangkan komisioner baru berjumlah 115 orang.
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019