Sejumlah daerah yang berpotensi mengalami kekeringan itu hampir merata di seluruh Jatim.
Sidoarjo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur, memperkirakan di sejumlah daerah di Jawa Timur berpotensi terjadi kekeringan, terutama pada puncak musim kemarau tahun ini.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo Jawa Timur, Kamis (13/6) mengatakan, sejumlah daerah yang berpotensi mengalami kekeringan itu hampir merata di seluruh Jatim.
Ia mengatakan, untuk daerah yang berpotensi mengalami kekeringan yaitu daerah Ngawi, Magetan, Ponorogo, Madiun, Nganjuk, sebagian Trenggalek.
"Kemudian juga ada di sebagian Tulungagung, sebagian Kediri, sebagian Blitar, sebagian Malang, sebagian Lumajang, sebagian Jember, sebagian Banyuwangi, sebagian Bondowoso, sebagian Situbondo, sebagian Probolinggo, sebagian Pasuruan, sebagian Jombang, sebagian Mojokerto, sebagian Sidoarjo, sebagian Gresik, sebagian Surabaya, Sebagian kecil Lamongan, sebagian kecil Bojonegoro, Sampang, sebagian Pamekasan, dan sebagian Sumenep," katanya.
Ia menjelaskan, daerah-daerah tersebut sudah tidak hujan sampai dalam periode ini dan diprakirakan curah hujannya bersifat bawah normal.
"Bisa kami sampaikan bahwa dengan kondisi saat ini puncak musim kemarau di Jawa Timur secara umum dominan terjadi pada bulan Agustus 2019," katanya.
Ia mengatakan, sampai dengan saat ini pihaknya terus memberikan peringatan dini kepada masyarakat dan juga pemangku kepentingan terkait dengan potensi kekeringan ini.
"Kami akan berkoordinasi dengan masyarakat dan juga pemangku kepentingan supaya bisa bersiap-siap menghadapi kemungkinan terjadi potensi kekeringan," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019