Mosul, Irak (ANTARA News) - Kepala Kepolisian kota utara Irak, Mosul, terluka oleh ledakan bom di pinggir jalan, Kamis, saat dia mengunjungi tempat kejadian sebuah ledakan sebelumnya, kata sumber polisi di sini. Kehidupan Jenderal Salah al-Juburi tidak terancam bahaya, namun seorang letnan polisi yang menyertai kunjungannya tewas dalam ledakan tersebut, kata sumber itu. Iring-iringan kendaraan Juburi sedang menuju ke tempat ledakan bom yang terjadi Rabu, yang menewaskan 18 orang yang terperangkap akibat runtuhnya satu bangunan bertingkat tiga. Jenderal polisi Abdel Karim al-Juburi mengatakan, jumlah korban yang tewas akibat ledakan itu bisa bertambah karena regu-regu pertolongan darurat masih berusaha menyingkirkan puing-puing reruntuhan gedung itu. Sejumlah 148 orang cedera dalam aksi pemboman yang meruntuhkan satu blok apartemen dan merusak sekitar 15 rumah terdekatnya. Pihak militer Amerika Serikat mengatakan, tiga tentara Irak berada di antara mereka yang tewas. Ledakan, terbesar yang pernah terjadi di kota yang bergolak selama beberapa tahun terakhir ini, terjadi pada saat kelompok tentara mencari tempat persembunyian amunisi di dalam gedung yang sudah tak terpakai di Mosul barat, yang ternyata kemudian menjadi perangkap, kata para pejabat militer AS dan Irak. Seorang pejabat keamanan Irak mengatakan, gedung tersebut sedianya akan dipergunakan oleh militer Irak sebagai posisi penembak jitu dalam menghentikan penggunaan sebuah jembatan didekatnya oleh para pejuang Al Qaeda untuk menggantung para korban mereka yang tertangkap, sebagai salah satu tempat paling mereka senangi untuk mengeksekusi tawanan-tawanan mereka. Para pakar intelijen AS mengingatkan bahwa kota, yang terletak 370 kilometer di sebelah utara Baghdad itu, masih dianggap sebagai `pusat strategis Al Qaeda` yang berbahaya. Para pejuang Al Qaeda, menurut mereka, bisa dengan mudah membaur dengan penduduk setempat, meskipun secara etnis mereka berbeda, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008