"Selain belajar pengelolaan klub sepak bola, kami juga mencoba melakukan penjajagan kerja sama terkait pengelolaan klub yang memiliki akademi berjenjang baik pria maupun wanita," kata Presiden Klub Persijap Jepara Esti Puni Lestari di Jepara, Kamis.
Ia mengaku senang bisa menjajaki kemungkinan kerja sama baru di negara Asia terutama untuk sepak bola dan akademinya.
Menurut dia Persijap perlu akademi yang baik sebagai penopang sporting untuk tim utama, mengingat setiap tahun selalu ikut Piala Suratin.
Konsep klub di Jepang, kata dia, sebenarnya sederhana tetapi sangat modern.
Misal, saat kunjungan ke J-League, ternyata klub tidak perlu biaya banyak tetapi memang perlu penerapan standar operasional yang baik dan diikuti seluruh tim.
"Jadi saya berharap Persijap tidak hanya selalu target juara, tetapi pembenahan-pembenahan struktur organisasi dan tim kepelatihannya juga harus semakin membaik," ujarnya.
Di Jepang, wanita asal Sukabumi itu berkesempatan melihat pertandingan di Mitsuzawa, Nideshuka League, kemudian melihat latihan tim wanita Tokyo Verdy yang memiki 10 pemain timnas wanita yang bermain di Piala Dunia Putri di Prancis .
"Saya juga melakukan pertemuan dengan beberapa presiden klub J-Leagua, semoga dari sini bisa kami terapkan di Persijap sehingga bisa menjadi klub yang profesional dan mandiri," ujarnya.
Kesempatannya di Jepang, kata dia, memang dimanfaatkan secara maksimal untuk belajar tentang berbagai hal, baik pengelolaan komersiil dan latihannya.
Sebelumnya, presiden klub Persijap itu juga menimba ilmu tentang pengelolaan sepakbola secara profesional di Madrid, Spanyol.
Baca juga: Fabio Oliviera resmi latih Persijap Jepara
Baca juga: Peluang Persijap naik kasta masih cukup besar
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019