Warisannya selalu hidup saat ia menginspirasi duniaJakarta (ANTARA) - Pelari jarak jauh AS Gabriele Grunewald, yang menjadi sosok inspirasional bagi ribuan fans setelah terus berkompetisi di level atas kendati satu dekade berjuang melawan kanker, telah meninggal dunia di usia 32 tahun, demikian dilansir dari AFP, Kamis.
Suami Grunewald Justin membenarkan berita kematian istrinya dalam postingan di Instagram, Selasa, dua hari setelah mengungkapkan kondisinya memburuk dan ia memasuki perawatan akhir kehidupan.
"Pada 7:52 saya mengatakan 'Saya tidak bisa menunggu hingga saya bisa melihatmu lagi' kepada pahlawanku, sahabatku, inspirasiku, istriku," tulis Justin Grunewald dalam postingannya, di bawah foto pasangan sedang berlari.
"...Aku tahu aku tidak akan bisa mengisi lubang menganga di hariku atau mengisi sepatu yang kau tinggalkan," tambahnya. "Kaluargamu sangat mencintaimu begitu juga teman-temanmu."
Gabriele Grunewald pertama kali didiagnosa menderita kanker kelenjar ludah yang langka pada 2009, setahun sebelum ia didiagnosa kanker tiroid.
Namun ia terus berlari di antara terus-menerus operasi dan perawatan, dan nyaris gagal memperoleh tempat di Olimpiade 2012 setelah berakhir di urutan keempat pada ujicoba AS dalam nomor 1.500m.
Ia memenangi emas kejuaraan Indoor USA 2014 untuk nomor 3.000m.
Pada 2016, ia finis di urutan 12 dalam final 1.500m pada uji coba Olimpiade AS di Eugene, Oregon, hanya beberapa pekan sebelum menjalani operasi pada Agustus tahun yang sama untuk mengangkat tumor besar dari levernya.
Pemegang rekor dunia maraton asal Inggris Paula Radcliffe berada di antara mereka yang memberi hormat kepada Grunewald, Rabu.
"Keberanian, hati dan senyum (Gabriele Grunewald) akan selalu bersinar terang dan menginspirasi begitu banyak," tulis Radcliffe. "Memikirkanmu dan @JustinGrunewald dan semua yang hidupnya diperkaya oleh keberanian dan cintamu."
USA Track & Field mengatakan Grunewald "akan selalu diingat sebagai salah satu atlet paling berani yang kami kenal."
"Warisannya selalu hidup saat ia menginspirasi dunia," kata organisasi tersebut menambahkan.
Baca juga: Manfaatkan absennya Semenya, Wilson juarai Diamond League
Baca juga: Bolt khawatirkan masa depan atletik Jamaika
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019