Kami juga antisipasi mungkin lima persen, 10 persen hingga maksimal 15 persen dari pemudik yang belum kembali...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan didampingi Ketua Posko Nasional Sektor ESDM Rida Mulyana dan Direktur Pemasaran Pertamina Mas'ud Khamid meninjau langsung Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di jalur arus balik melalui jalur darat, mulai dari Semarang menuju Jakarta pada Kamis dini hari.
Berdasarkan keterangan tertulis Kementerian ESDM, pemantauan kali ini dilakukan di beberapa SPBU yang berada di rute Semarang - Jakarta, yaitu SPBU KM 389 Batang, SPBU KM 360 Batang (Jawa Tengah), SPBU KM 260 Brebes (Jawa Tengah), dan SPBU KM 229 Pejagan (Cirebon, Jawa Barat).
Keempat SPBU tersebut tetap beroperasi penuh untuk melayani kebutuhan BBM masyarakat yang akan bepergian melintasi jalur Tol Trans Jawa.
Di setiap SPBU yang dikunjungi, Jonan menyapa konsumen yang tengah mengisi BBM serta petugas SPBU tetap bertugas dengan baik di malam hari.
Di SPBU KM 360 contohnya Jonan ngobrol dengan pemudik dari Gresik yang akan kembali ke Aceh menggunakan mobil pribadi. Jonan tampak terkejut saat mengetahui tujuan pemudik tersebut dan berpesan agar tetap hati-hati selama perjalanan.
Sementara di SPBU KM 260 Brebes, Jonan sempat mengisi BBM ke salah satu mobil pemudik.
Jonan mengungkapkan peninjauan kali ini untuk memastikan kesiapan SPBU untuk tetap mengantisipasi kemungkinan sisa pemudik yang belum seluruhnya kembali. Ia juga mengatakan pengecekan kali ini dilakukan malam hari karena menurutnya di siang hari SPBU dipastikan beroperasi.
"Kami lihat malam hari operasinya bagus atau tidak. Kami juga antisipasi mungkin lima persen, 10 persen hingga maksimal 15 persen dari pemudik yang belum kembali itu kemungkinan akan kembali hari Kamis, Jumat, Sabtu, karena banyak kegiatan yang swasta yang baru kegiatan penuh mulai minggu depan. Ini kami lihat persiapannya terakhir, karena hampir dua minggu," jelas Jonan.
Berdasarkan penjelasan Jonan, realisasi gasoline selama Satuan Tugas (Satgas) Idul Fitri 2019 terjadi kenaikan lebih dari 10 persen, yaitu sebesar 103.585 kiloliter per hari dari hari normal sebesar 93.884 kiloliter per hari. Sementara untuk gasoil, terdapat penurunan sekitar 22 persen yaitu 32,793 kiloliter dari realisasi hari normal sebesar 42.291 kiloliter per hari.
"Kalau konsumsi menurut Pertamina selama operasi Lebaran untuk gasoline atau bensin itu naik kira-kira hampir 11 persen, tapi kalau penggunaan Solar turun sekitar 22 persen karena ada pembatasan di mana truk tidak boleh lewat, kecuali truk untuk BBM dan sembako," lanjutnya.
Secara keseluruhan, Jonan mengapresiasi upaya Pertamina dalam menyediakan kebutuhan BBM sepanjang masa libur Idul Fitri 2019, baik arus mudik maupun arus balik.
"Untuk operasi Pertamina saat ini menurut saya jauh lebih baik dibanding operasi Lebaran tahun 2018 atau 1439 H. Kalau sekarang ini persiapannya luar biasa, SPBU-SPBU di dalam jalan tol ini sudah banyak yang siap dan sudah beroperasi. Tahun lalu masih banyak yang pakai dispenser portable," kata Jonan.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Ritel Pertamina Mas'ud Khamid mengungkapkan, Pertamina telah melakukan sejumlah penyesuaian untuk menghadapi peningkatan kebutuhan BBM saat arus balik, terutama di jalur dan titik tertentu yang diperkirakan ramai.
"Kami tetap menyiagakan layanan tambahan seperti SPBU Modular, Kios Pertamina Siaga dan juga Motoris BBM. Semua kami siagakan hingga masa arus balik selesai, dengan terus berkordinasi dengan Kepolisian, Kementerian Perhubungan, Jasa Marga, dan pihak lainnya," katanya saat mendampingi kunjungan Menteri ESDM.
Adapun layanan tersebut juga bersifat fleksibel mengikuti perkembangan rekayasa lalu lintas. Sebelumnya, saat sistem one way atau jalur satu arah diterapkan, Pertamina memaksimalkan layanan SPBU Reguler maupun non reguler di ruas jalan kiri dan kanan dari arah Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jakarta.
Pewarta: Afut Syafril Nursyirwan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019