Singapura (ANTARA News) - Harga minyak dunia kembali naik di perdagangan Asia, Kamis, setelah terjun karena berlanjutnya kekhawatiran atas perekonomian AS, meski bank sentral AS (Federal Reserve), Selasa, sudah memnagkas suku bunganya dengan 75 basis poin. Pasar minyak terus dihujani kekhawatiran selama beberapa pekan, dengan melambannya perekonomian AS yang dapat mengurangi permintaan energi dunia. Pada perdagangan pagi, kontrak utama minyak jenis light sweet untuk pengiriman Maret di New York naik 94 sen menjadi 87,93 dolar AS per barel. Harga kontrak itu, Rabu, ditutup turun 2,22 dolar pada 86,99 dolar per barel, menjadi poin terendah selama beberapa pekan. Harga minyak Laut Utara Brent untuk pengiriman Maret naik 86 sen menjadi 87,50 dolar per barel setelah turun 1,86 dolar menjadi 86,62 dolar per barel pada, Rabu, di london. Harga minyak di New York mengalami penurunan sekitar 12 persen sejak mencetak rekor 100,09 dolar pada awal Januari. Pergerakan yang tidak terduga, Selasa, dilakukan Federal Reserve dengan memangkas suku bunga utamanya sampai 75 basis poin menjadi 3,50 persen, dalam upaya menstabilkan pasar saham AS yang mengalami kondisi terburuk karena kekhawatiran akan resesi. Kalangan pedagang minyak, Kamis, akan kembali memperhatikan cadangan energi di AS, dengan Departemen energi AS diperkirakan akan mempublikasikan laporan persediaan sepekan satu hari lebih lambat dari kondisi normal karena hari libur umum pada Senin, demikian laporan AFP. (*)

Copyright © ANTARA 2008