Chicago (ANTARA) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange menetap lebih tinggi untuk hari kedua berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pasar ekuitas Amerika Serikat melemah tertekan saham sektor teknologi dan perbankan.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 5,60 dolar AS atau 0,42 persen, menjadi ditutup pada 1.336,80 dolar AS per ounce.
Indeks acuan di bursa saham Wall Street terus melemah, meskipun sedikit, pada perdagangan Rabu (12/6/2019). Ketika saham-saham diperdagangkan dengan catatan suram, emas berjangka biasanya naik karena investor cenderung mencari ase-aset safe haven untuk memarkir dananya.
Perselisihan perdagangan yang berkepanjangan antara Amerika Serikat dan China serta meningkatnya kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global semakin meningkatkan daya tarik untuk emas, kata para analis.
Namun penguatan dolar AS telah membatasi kenaikan emas lebih lanjuti. Indeks dolar AS, ukuran greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, naik 0,24 persen menjadi 96,92 tak lama sebelum penyelesaian perdagangan emas.
Ketika dolar AS menguat maka emas yang dihargai dalam dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lainnya.
Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli naik 1,3 sen AS atau 0,09 persen menjadi ditutup pada 14,753 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 3,80 dolar AS atau 0,47 persen, menjadi 810,50 dolar AS per ounce.
Baca juga: Harga emas naik tipis ditopang penurunan di pasar ekuitas AS
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019