Jakarta (ANTARA News) - PT PLN (Persero) mengungkapkan pemakaian bahan bakar minyak (BBM) pembangkit PLN pada 2008 akan tetap tinggi seperti 2007.
Dirut PLN, Eddie Widiono, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Kamis, menjelaskan pada 2008 pemakaian BBM diperkirakan mencapai 10,66 juta kiloliter atau mengalami kenaikan dibandingkan 2007 yang 10,26 juta kiloliter.
"BBM tetap mendominasi bahan bakar pembangkit PLN," katanya.
Dari perkiraan pemakaian BBM sebanyak 10,66 juta kiloliter, sebanyak 7,23 juta kiloliter di antaranya berupa solar (high speed diesel/HSD) dan minyak bakar (marine fuel oil/MFO) 3,43 juta kiloliter.
Sedang, realisasi pemakaian BBM tahun 2007 yang mencapai 10,26 juta kiloliter terdiri dari HSD 7,55 juta kiloliter dan MFO 2,71 juta kiloliter.
Namun demikian, katanya, pihaknya akan mengimbangi kenaikan pemakaian BBM dengan menurunkan biaya BBM.
Di antaranya dengan melelang sebagian kebutuhan BBM, memakai batubara kalori rendah ke sejumlah PLTU, seperti Suralaya dan memaksimalkan pemakaian gas dan batubara.
Selain itu, PLN juga mengubah pemakaian HSD ke MFO, menyewa pembangkit MFO, gas, dan batubara, serta penambahan daya sejumlah pembangkit gas.
Untuk gas dan batubara, menurut Eddie, pemakaian gas 2008 diperkirakan mencapai 198.105 MMBTU atau naik dibandingkan 2007 yang 169.360 MMBTU dan batubara 2008 turun menjadi 20,96 juta ton dari 2007 21,9 juta ton.
"Pemakaian gas naik karena mulai masuknya pasokan dari pipa Sumsel-Jabar (SSWJ)," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008