Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar (FPG), Hajriyanto Y Thohari, di Jakarta, Kamis, menyatakan Indonesia harus proaktif mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan dunia internasional agar segera bertindak atau melakukan sesuatu terhadap Israel. Hajriyanto Thohari yang juga Sekretaris FPG di MPR mengemukakan hal itu terkait serangan Israel terhadap Palestina yang telah menewaskan banyak jiwa, termasuk anak-anak, apalagi terjadi blokade atas kota Gaza. Aksi blokade itu, menurut dia, semakin mengakibatkan rakyat sipil menderita lahir maupun batin, karena mereka tertutup aksesnya dari dunia luar. Bangsa Palestina di ambang kelaparan, akibat tidak mendapatkan pasokan bahan pokok maupun bahan bakar minyak (BBM). "Ini sesungguhnya tindakan semena-mena Israel untuk kesekian kalinya. Lalu, quo vadis PBB. Kita semua harus berbuat sesuatu, jika memang kita masih memiliki rasa kemanusiaan dan menganggap dunia ini masih beradab," katanya kepada ANTARA. Hajriyanto yang juga sebagai Menteri Luar Negeri dalam "Kabinet Bayangan" oleh Kaukus Parlemen Muda (KPM) DPR ini mempertanyakan mengapa dunia internasional serta PBB diam saja menghadapi masalah di Timur Tengah. "Aneh, dunia internasional dan PBB diam saja terhadap serangan kejam dan blokade atau isolasi ini. Sulit membayangkan sebuah pembantaian dengan cara seperti ini bisa terjadi di depan mata dunia internasional di abad yang katanya modern dan menjunjung tinggi HAM ini," katanya. Skandal Kemanusiaan Kebisuan PBB dan dunia internasional terhadap konflik di Palestina ini, menurut Hajriyanto, merupakan skandal kemanusiaan yang luar biasa. "Peristiwa ini mestinya menyadarkan Presiden Palestina dan pemimpin-pemimpin di negara itu untuk bersatu dan menjauhi pertikaian bodoh yang mereka lakukan selama ini," katanya. Hajriyanto mempertanyakan, "untuk dan atas nama apa mereka di Palestina terus bertikai antar saudara, sementara rakyat semakin menderita". "Untuk dan atas nama apa Presiden Mahmoud Abbas melakukan pembicaraan perdamaian dengan Israel, jika pada saat yang sama, Israel membunuh rakyat Palestina, baik dengan serangan-serangan udara yang brutal, maupun penutupan wilayah Palestina,sehigga semakin banyak rakyat bisa kelaparan," katanya. Karena itu, menurut Hajriyanto, Mahmoud Abbas dan Khalid Misal serta Ismail Haniyeh harus tahu diri untuk tidak (lagi) bertikai, apalagi berdamai dengan Israel, sementara rakyat mereka terus diserang. "Bersamaan dengan itu, saya menyatakan ulang, bahwa dunia internasional dan PBB harus melakukan sesuatu terhadap Israel, jika memang masih memiliki rasa kemanusiaan dan menganggap dunia ini masih beradab," katanya. (*)
Copyright © ANTARA 2008