Jakarta (ANTARA) - Aktivitas arus balik pemudik dari berbagai daerah menuju ibukota Jakarta memasuki H+6 Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah tetap terasa di empat titik kedatangan yaitu terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan meski frekuensinya terus mengalami penurunan.
Seperti yang terjadi di Terminal Terpadu Pulau Gebang Jakarta, Rabu, jumlah penumpang terus mengalami penurunan jika dibandingkan dengan puncak arus balik pada Minggu (9/6) yang menembus angka 14.612 penumpang.
"Kami mencatat, pada hari keenam setelah Lebaran (H+6), Rabu (12/6) mulai pukul 00.00 hingga 12.00 WIB, ada 6.865 penumpang yang turun di Pulo Gebang. Jumlah itu menurun dibandingkan hari sebelumnya yaitu 9.711 orang," kata Kepala Satuan Pelaksana Operasional dan Kemitraan Terminal Pulo Gebang Emiral August.
Emiral memprediksi, aliran penumpang yang masuk ke Terminal Pulo Gebang baik dari Jawa maupun Sumatra akan terus terjadi karena diprediksi masih banyak masyarakat yang belum kembali ke ibukota. Jumlah penumpang diprediksi akan kembali normal mulai Senin (17/6) yaitu 2.500 penumpang per hari.
Kondisi yang sama terjadi Terminal Kampung Rambutan. Jumlah penumpang yang masuk terus mengalami penurunan meski terbilang masih cukup banyak. Khusus H+6 dari dari pukul 00.00 WIB sampai 15.00 WIB jumlah penumpang arus balik mencapai 13.131 orang.
"Mereka dibawa 484 kendaraan. Prediksi kami, total penumpang hari ini tidak mencapai 20.000 orang," kata Kasatpel Terminal Kampung Rambutan Thofiq Winanto.
Thofiq menyebut, jumlah itu terus menurun sejak puncak arus balik Lebaran 2019 yaitu pada Minggu (9/6) dengan 24.295 penumpang. Meski demikian, dibandingkan tahun lalu, tidak terjadi peningkatan arus penumpang saat arus balik 2019 di Kampung Rambutan.
Justru, Thofiq menyebut jumlahnya menurun. Pada tahun 2018, misalnya, saat puncak arus balik ada sekitar 30.000 penumpang yang tiba di Kampung Rambutan. Adapun tahun ini hanya di kisaran 24.000 orang.
"Salah satu faktornya, di tahun 2018, banyak penumpang dari mudik gratis yang diturunkan di Kampung Rambutan, meski saat itu mereka berangkat dari Taman Mini Indonesia Indah," kata dia.
Sementara, tingginya harga tiket pesawat juga berdampak pada jumlah penumpang. Thoriq mengutarakan bahwa hal itu menyebabkan permintaan bus ke Pulau Sumatra semakin tinggi.
"Peningkatannya sekitar 20 sampai 30 persen. Mereka berangkatnya sebelum H-7 Lebaran," kata Thoriq menegaskan.
Arus balik pemudik juga masih terasa di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Pejabat bertanggung jawab (Officer in Charge/OIC) Bandara Halim Perdanakusuma Erick Arrachman membenarkan jika aktivitas arus balik masih terasa walau tidak sebanyak Minggu (9/6).
"Kalau berdasarkan data sampai pukul 12.16 WIB tercatat ada 25 penerbangan datang dan 21 penerbangan berangkat, dengan jumlah penumpang datang sebanyak 2.304 orang dan penumpang berangkat sebanyak 3.624 orang, namun masih akan bertambah karena perhitungan terus berlanjut hingga tengah malam," kata Erick.
"Jika dibandingkan dengan H+5 pada Selasa (11/6), terlihat ada penurunan, di mana ada 78 pesawat datang dan 78 pesawat pergi, sementara jumlah penumpang ada sebanyak 11.303 datang dan 5.371 penumpang berangkat," ucapnya.
Kendati demikian, Bandara Halim memperkirakan lonjakan arus balik pemudik masih akan terjadi hingga akhir pekan ini sehubungan dengan masih libur sekolah. Erick juga mengatakan, belum seluruh penumpang arus mudik yang kembali ke Jakarta.
Berdasarkan data yang ada, jumlah pemudik arus balik di Bandara Halim Perdanakusuma, terjadi penurunan dibanding 2018 seperti pada H+5 tahun 2019 yang tercatat ada 78 pesawat datang dan 78 pesawat pergi, sementara jumlah penumpang ada sebanyak 11.303 datang dan 5.371 penumpang berangkat.
Untuk arus balik musim 2018, tercatat ada 83 pesawat datang dan 81 pesawat pergi, sementara jumlah penumpang ada sebanyak 12.821 datang dan 8.927 penumpang berangkat.
Dari Stasiun Gambir dilaporkan jika jumlah penumpang yang tiba di ibukota pada H+6 mencapai 18.953 penumpang dengan 32 perjalanan kereta reguler serta 14 perjalanan kereta tambahan. Jumlah itu menurun dibandingkan hari sebelumnya.
Pada H+1 Lebaran, jumlah penumpang tiba di Stasiun Gambir sebanyak 20.424 orang. Pada H+2 Lebaran, jumlah penumpang yang turun di Stasiun Gambir sebanyak 21.009 orang, pada H+3 Lebaran 20.437 orang, pada H+4 Lebaran 20.124 orang, pada H+5 Lebaran sebanyak 20.034 orang.
Adapun total penumpang yang tiba di Stasiun Gambir dalam periode 6-12 Juni 2019 yakni sebanyak 138.007 orang. Sementara sebanyak 345.536 penumpang diberangkatkan dari Stasiun Gambir pada periode 26 Mei-12 Juni.
"Harapan kami dengan adanya penambahan perjalanan kereta ini, kami dapat mengakomodir kebutuhan dan kenyamanan pengguna dengan semua peningkatan fasilitas dan jumlah kereta pada masa angkutan Lebaran tahun ini," kata Senior Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasional 1 Jakarta Eva Chairunisa.
Dari pelabuhan, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni, Lampung Selatan mengklaim telah menyeberangkan 675.032 pemudik ke Pelabuhan Merak, Banten dari H+1 hingga H+5 arus balik Lebaran 2019.
"Pemudik dengan berjalan kaki mencapai jumlah 101.725 dan pemudik dengan berkendara sebanyak 573.307," kata Humas PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni Saifulahil Maslul Harahap.
Ia menyebutkan, selama arus balik Lebaran 2019 selama lima hari total kendaraan yang masuk ke Pelabuhan Bakauheni untuk melakukan penyeberangan ke Pulau Jawa mencapai 146.156 unit dengan rincian sebanyak 67.907 unit R2, 76.743 unit R4 (mobil pribadi), bus 2.553 dan truk 29.53 unit.
"Lonjakan tertinggi penumpang di Pelabuhan Bakauheni saat arus balik Idul Fitri 1440 H ada pada H+3, dengan jumlah penumpang mencapai 180.444," kata dia.
Saiful mengatakan, selama proses arus balik Lebaran 2019 tersebut pihak ASDP Cabang Bakauheni telah melakukan 598 perjalanan penyeberangan. Hingga kini, suasana di Pelabuhan Bakauheni relatif ramai namun kepadatan kendaraan baik roda dua maupun roda empat sudah tidak terjadi lagi.
Sementara itu, PT Jasa Marga mencatat lebih dari 1 juta kendaraan telah kembali ke Jakarta hingga H+5 Lebaran 2019 melalui jalan tol arah timur, barat dan selatan.
"Sejak H+1 sampai H+5, sebanyak 1.106.896 kendaraan kembali ke Jakarta dari tiga arah itu," kata Corporate Communication Department Head PT Jasa Marga Irra Susiyanti
Jumlah 1.106.896 kendaraan tersebut berarti telah memenuhi 91 persen dari total lalu lintas mudik sebesar 1,21 juta kendaraan yang melintas pada H-7 sampai H-1 Lebaran sehingga masih tersisa 9 persen atau sebanyak 109 ribu kendaraan yang masih belum melakukan perjalanan ke Jakarta.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019