Buenos Aires (ANTARA News) - Diplomat dari lebih 30 negara diselidiki di Argentina karena dugaan keterlibatan mereka dalam impor mobil ilegal, demikian dilaporkan media Argentina, Rabu. Dari 2004 hingga 2007, sejumlah pejabat Kementerian Luar Negeri Argentina disebut-sebut mengizinkan masuknya mobil bebas pajak untuk para diplomat, dengan harga sekitar 50 persen dari nilai pasar. Tak lama setelah itu, kendaraan-kendaraan tersebut dijual kepada warga setempat. Menurut pemberitaan, menteri luar negeri Argentina menemukan kasus penipuan itu dalam audit internal. Diplomat-diplomat dari AS, Kanada, Kuba, Guatemala, Chile, Bolivia, Paraguay, Ekuador and Kolombia dikabarkan tersangkut dalam skandal tersebut. Kasus penipuan itu juga melibatkan diplomat-diplomat dari Spanyol, Jerman, Italia, Yunani, Romania, Armenia, Slovenia, Kroasia, Hongaria, Swiss, Filipina, Perancis, Malta dan organisasi-organisasi multilateral seperti UNICEF dan Program Pembangunan PBB (UNDP). Disebut-sebut juga antara lain adalah para diplomat dari Kuwait, Arab Saudi, Tunisia, Angola, Kongo, Maroko, Nigeria, India, Taiwan dan Korea Selatan. Menurut harian Clarin, keterlibatan para diplomat itu dalam penipuan tersebut akan dievaluasi "kasus per kasus". Para pejabat Argentina yang dituduh bertanggung jawab langsung atas kasus itu juga diselidiki. Audit internal itu menunjukkan bahwa 18 persen dari sekitar 100 kendaraan yang meragukan bahkan tidak terdaftar memiliki nomer izin diplomatik, dan pihak bewenang curiga mobil-mobil tersebut dijual secara langsung.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008