Banyak juga saham yang harganya terkoreksi banyak, termasuk banyak saham yang dijual 'under value' sehingga investor berani membeli.
Solo (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kondisi pasar modal membaik pascalebaran seiring dengan meningkatnya transaksi oleh para investor.
"Banyak perusahaan yang menjual sahamnya dalam angka yang baik, salah satunya Telkom," kata Kepala BEI Surakarta M Wira Adibrata di Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Ia mengatakan harga saham Telkom mengalami kenaikan, yaitu pada bulan puasa dijual dengan harga di bawah Rp3.500, pada pembukaan pasar pada Senin (10/6) naik menjadi Rp4.000.
"Banyak juga saham yang harganya terkoreksi banyak, termasuk banyak saham yang dijual 'under value' sehingga investor berani membeli," katanya.
Selain itu, dikatakannya, pascalebaran banyak perusahaan yang kondisi emitennya dalam keadaan baik terlihat dari pembagian deviden perusahaan yang angkanya memuaskan.
"Pada prinsipnya kondisi ini biasa terjadi pada bulan Ramadhan, yaitu setiap Ramadhan kondisi pasar modal selalu lesu dan kembali normal pascalebaran," katanya.
Sebelumnya, pada saat bulan Ramadhan, dikatakannya, transaksi pasar modal mengalami penurunan yaitu dari rata-rata Rp3,5 triliun menjadi Rp2 triliun di bulan Ramadhan.
"Selain kondisi pasar yang mengalami sentimen negatif, perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok juga ikut mempengaruhi," katanya.
Sementara itu, Manager Representative Officer PT RHB Sekuritas Surakarta Lius Andy Hartono mengatakan kondisi Indonesia sama dengan Malaysia, yaitu setiap momentum Lebaran bursa efek mengalami libur.
"Padahal Eropa dan Amerika Serikat yang menjadi acuan pasar modal dunia tidak libur. Kondisi ini berdampak pada trader yang cenderung menahan uangnya, begitu pula dengan investor. Sebab mereka khawatir tidak bisa menjual jika berbelanja terlalu banyak," katanya.
Pewarta: Aris Wasita
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019