kondisi global saat ini mulai mengalami tekanan karena tensi perang dagang yang meningkat berpotensi menganggu kinerja pertumbuhan ekonomiJakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai Bank Indonesia akan melakukan penyesuaian kebijakan moneter untuk mengantisipasi perkembangan ekonomi global yang dinamis.
"Saya rasa BI juga akan melakukan adjustment atau penyesuaian dari stance monetary policy," kata Sri Mulyani di Jakarta, Rabu.
Sri Mulyani mengatakan kondisi global saat ini mulai mengalami tekanan karena tensi perang dagang yang meningkat berpotensi menganggu kinerja pertumbuhan ekonomi.
Situasi ini menyebabkan adanya perubahan arah kebijakan moneter di negara-negara maju untuk mengantisipasi tanda-tanda perlemahan ekonomi.
Untuk itu, menurut Sri Mulyani, koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia harus terus diupayakan dalam mengelola kegiatan ekonomi.
"Kita tentu menghargai langkah BI bersama pemerintah, pada saat turbulance kita fokus kelola ekonomi kita dan menjaga stabilitas," ujarnya.
Selama ini, koordinasi untuk menjaga kelangsungan stabilitas ekonomi tersebut sudah diupayakan dengan baik.
Sri Mulyani akan menghormati segala bentuk kebijakan lanjutan yang dirumuskan oleh otoritas moneter dalam mengelola ekonomi dari tekanan eksternal.
"Bagaimana BI akan melakukan, tentu saya hormati BI, karena mereka akan menggunakan policy suku bunga maupun policy makroprudensial. Dua-duanya sangat berguna bagi ekonomi kita," ujarnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan akan mempertimbangkan ruang yang lebih akomodatif dalam mengantisipasi perkembangan ekonomi global.
Baca juga: BI ubah arah kebijakan moneter jadi waspada, netral dan berbasis data
Baca juga: Pejabat Fed: Kebijakan moneter akomodatif mungkin jika prospek suram
Pewarta: Satyagraha
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019