Jakarta (ANTARA News) - Perbankan syariah optimistis pemerintah mendukung pertumbuhan bank dengan sistem bagi hasil itu meski kebijakan yang dapat mendukung pertumbuhan itu belum diterbitkan. "Kami optimis pemerintah akan memberikan dukungan untuk mendorong pertumbuhan syariah," kata Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Riawan Amin, kepada pers di Jakarta, Rabu. Usai penyerahan komputer dalam rangka kerja sama pemberdayaan ekonomi ummat antara NU, Muhammadiyah dan Asbisindo, Riawan Amin mengatakan pemerintah telah mencanangkan bahwa tahun ini merupakan tahun perbankan syariah untuk tumbuh lebih bagus. Perbankan syariah di dalam negeri pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh lebih bagus jika dibanding tahun lalu, apabila didukung dengan kebijakan pemerintah mengenai Undang-undang perbankan syariah, Sukuk dan perpajakan, kata Riawan Amin yang juga Dirut Bank Muammalat. Menurut dia, ketiga kebijakan pemerintah itu bertujuan untuk memperbesar pasar syariah, sehingga pertumbuhan syariah yang ditargetkan BI hanya lima persen akan bisa tumbuh lebih besar. Pertumbuhan itu bisa lebih tinggi dibanding tahun lalu jika investor asing dari kawasan Asia seperti Malaysia dan Timur Tengah tertarik masuk ke sektor yang makin ramai itu. Namun, lanjutnya, kebijakan itu masih belum turun, meski pasar syariah saat dinilai sangat bagus. Ditanya mengenai gejolak ekonomi global, ia mengatakan, itu memang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi, namun dampaknya masih belum besar. Pemerintah kemungkinan sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi gejolak tersebut. Krisis "subprime mortgage" (gagal bayar kredit perumahan) di AS memang sangat menekan pertumbuhan ekonomi AS yang menuju ke resesi, namun dengan tumbuhnya ekonomi China dan India diharapkan kawasan Asia tetap tumbuh, katanya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008