Jakarta (ANTARA) - Rate, startup e-niaga Singapura, meluncurkan aplikasi mobile terbaru mereka, RateS. Aplikasi yang berbasis social commerce ini memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk memulai bisnis online mereka dan menjual berbagai barang tanpa memerlukan modal awal.
Huruf S dalam RateS berarti "Sosial", dan aplikasi ini memungkinkan setiap individu untuk menjual berbagai produk ke jaringan sosial mereka.
RateS bertindak sebagai perantara pedagang mikro dan supplier dengan mencari produk langsung dari supplier, serta menangani manajemen inventori dan logistik. Para pengguna aplikasi hanya perlu melakukan penjualan dan pemasaran produk-produk yang mereka temukan di RateS.
Pengguna dapat menelusuri katalog produk di RateS dan memilih produk yang ingin mereka masukkan ke "toko" online mereka di aplikasi RateS.
Selain itu, mereka juga dapat memanfaatkan jaringan sosial mereka dan membagikan rincian produk secara langsung ke media sosial mereka. Pedagang mikro dapat menentukan harga akhir dari produk yang mereka jual dan mendapatkan laba dari hasil penjualan mereka. Setelah pesanan berhasil dilakukan, produk akan dikirimkan langsung oleh supplier ke pembeli.
“Masyarakat Indonesia memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi, dan kami ingin mendorong lebih banyak orang untuk memulai bisnis mereka sendiri. Kami melihat peluang untuk membantu mereka memulai bisnis tanpa butuh modal dan inventori,”ujar Jake Goh, CEO dan Co-founder Rate dalam keterangan resmi, Rabu.
“Pengguna aplikasi kami dapat menjual berbagai barang melalui media sosial dan mendapatkan penghasilan tambahan hanya dalam hitungan menit.”
Aplikasi baru ini bertujuan untuk menciptakan infrastruktur bagi pedagang mikro yang ingin memulai bisnis online mereka tanpa modal dan inventori produk. RateS akan menangani semua logistik, customer support, pengiriman dan pembayaran.
Saat ini, RateS dapat diunduh secara gratis, tetapi kedepannya RateS akan meluncurkan program keanggotaan premium di mana setiap anggota mendapatkan akses ke kategori produk ekslusif dan lebih banyak konten pembelajaran.
RateS ditujukan pada individu yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan secara online tanpa harus memiliki modal atau inventori produk.
Aplikasi ini memberikan kesempatan bagi tiap penggunanya untuk menjadi “bos” mereka sendiri, dan memiliki usaha yang membantu menaikkan kualitas hidup mereka.
Saat ini, pengguna aplikasi RateS bisa menemukan lebih dari 50.000 barang grosir mulai dari pakaian, aksesoris hingga perawatan bayi.
Bekerja langsung dengan para supplier, RateS bertindak sebagai channel distribusi tambahan dan membantu supplier untuk menjangkau lebih banyak pelanggan secara mudah. Model factory-to-consumer ini tidak memerlukan banyak perantara dalam supply chain-nya dan mengurangi biaya yang dibebankan pada pelanggan akhir.
RateS menunggangi model social commerce yang sukses di Tiongkok dan mulai populer di Asia Tenggara. Tahun lalu, Kementerian Keuangan melaporkan 64 persen transaksi e-commerce diIndonesia dilakukan melalui media sosial.
“Kami sangat senang bisa meluncurkan aplikasi kami di Indonesia. Ke depannya, kami memiliki rencana besar untuk RateS, termasuk mengajak lebih banyak supplier untuk bergabung bersama kami, dan mengembangkan fitur-fitur menarik untuk seller kami,” lanjut Jake.
Baca juga: Sleman luncurkan Aplikasi e-Pesta
Baca juga: Aplikasi Google tetap bisa diakses di ponsel Huawei
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019