Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu ini diprediksi terkoreksi dibayangi sentimen perang dagang Amerika Serikan (AS) dan China.
IHSG dibuka melemah 35,64 poin atau 0,57 persen ke posisi 6.270,35. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 9,43 poin atau 0,94 persen menjadi 992,89.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Rabu, mengatakan ada potensi terjadi koreksi atas IHSG pada perdagangan hari ini seiring kenaikan yang mulai terbatas pada Selasa (11/6) lalu.
"Selain itu, pernyataan Presiden AS Donald Trump tentang ancaman tarif terhadap China, bisa ditanggapi negatif pelaku pasar, karena kemungkinan China akan melawan tekanan dari AS," ujar Alfiansyah.
Presiden Donald Trump mengatakan siap untuk memberlakukan putaran lain terhadap tarif impor dari China. Hal itu akan dilakukannya jika tidak ada kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan Presiden China Xi Jinping pada pertemuan puncak G20 akhir bulan ini.
Sebelumnya Trump mengatakan akan memutuskan setelah pertemuan para pemimpin ekonomi terbesar dunia tersebut, apakah akan melakukan ancaman untuk mengenakan tarif setidaknya 300 miliar dolar AS atas barang-barang impor dari China.
Di sisi lain China melaporkan bahwa ekspor secara tidak terduga tumbuh 1,1 persen pada Mei dari tahun lalu meskipun tarif AS lebih tinggi, tetapi impor turun paling besar dalam hampir tiga tahun. Kendati diduga eksportir China mungkin telah melakukan pengiriman ke AS untuk menghindari potensi tarif baru AS.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei menguat 8,22 poin (0,04 persen) ke 21.212,5, Indeks Hang Seng melemah 360,42 poin (1,3 persen) ke 27.428,92, dan Indeks Straits Times melemah 10,57 poin (0,33 persen) ke posisi 3.220,15.
Baca juga: Ikuti Wall Street, Bursa saham Tokyo dibuka merosot
Baca juga: Bursa Hong Kong melemah, Indeks Hang Seng dibuka turun 0,67 persen
Baca juga: Wall Street ditutup melemah tertekan data ekonomi dan perang dagang
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019