Investor telah khawatir tentang kenaikan baru-baru ini dalam persediaan minyak AS

Seoul (ANTARA) - Harga minyak turun di perdagangan Asia pada perdagangan Rabu pagi, terbebani oleh prospek permintaan minyak lebih lemah dan kenaikan persediaan minyak mentah Amerika Serikat, meskipun harapan pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC semakin kuat.

Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional untuk harga minyak, turun 76 sen atau 1,22 persen, menjadi diperdagangkan di 61,53 dolar AS per barel pada pukul 00.36 GMT (07.36 WIB).

Minyak mentah berjangka AS, West Texas Intermediate (WTI) turun 79 sen atau 1,3 persen, menjadi diperdagangkan di 52,58 dolar AS per barel.

Badan Informasi Energi AS (EIA) memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 dan produksi minyak mentah AS dalam laporan bulanannya yang dirilis pada Selasa (11/6/2019)

EIA mengurangi perkiraan pertumbuhan permintaan minyak dunia 2019 sebesar 160.000 barel per hari (bph) menjadi 1,22 juta barel per hari, meskipun juga mengurangi perkiraan untuk produksi minyak mentah AS pada 2019 menjadi 12,32 juta barel per hari, 140.000 barel per hari lebih rendah dari perkiraan Mei.

Kenaikan mengejutkan dalam stok minyak mentah AS juga membuat harga minyak di bawah tekanan.

"Investor telah khawatir tentang kenaikan baru-baru ini dalam persediaan minyak AS," kata bank ANZ dalam sebuah catatan.

Baca juga: EIA: Pasokan minyak global akan meningkat pada 2020

Persediaan minyak mentah AS secara tak terduga naik 4,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 7 Juni menjadi 482,8 juta barel, menurut data dari American Petroleum Institute (API) pada Selasa (11/6/2019). Itu dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 481.000 barel.

Data resmi dari Badan Informasi Energi AS akan dirilis pukul 10.30 waktu setempat (14.30 GMT) pada Rabu.

Dengan pertemuan OPEC berikutnya beberapa minggu lagi, pasar mengincar apakah produsen minyak utama dunia akan memperpanjang pengurangan pasokan mereka.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan beberapa non-anggota termasuk Rusia, telah membatasi produksi minyak mereka sebesar 1,2 juta barel per hari sejak awal tahun dalam upaya untuk menopang harga.

Menteri Energi UEA Suhail bin Mohammed al-Mazroui mengatakan pada Selasa (11/6/2019) bahwa anggota OPEC hampir mencapai kesepakatan untuk melanjutkan pengurangan produksi.

OPEC dijadwalkan bertemu pada 25 Juni, diikuti pembicaraan dengan sekutunya yang dipimpin oleh Rusia pada 26 Juni. Namun Rusia menyarankan perubahan tanggal menjadi 3-4 Juli, sumber dalam kelompok itu sebelumnya mengatakan kepada Reuters.

Baca juga: Harga minyak dunia sedikit berubah di tengah kekhawatiran permintaan

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019