Jakarta (ANTARA News) - Rupiah di pasar uang spot antar-bank Jakarta, Rabu sore, berada pada 9.390/9.395 per dolar AS, menguat 80 poin dari posisi penutupan hari sebelumnya 9.470/9.486 per dolar AS. Keputusan bank sentral AS (the Fed) menurunkan suku bunga 75 basis poin, telah membuat kecenderungan pasar berubah arah, membaiknya saham-saham di bursa dunia dan regional berdampak positif terhadap rupiah, kata para dealer. Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, bahkan yakin bahwa rupiah pada hari berikutnya masih akan menguat, karena sentimen pasar cukup positif. Mata uang lokal itu diperkirakan akan bisa mencapai level 9.350 per dolar AS, apabila kondisi seperti ini masih berlanjut, katanya. Kenaikan rupiah itu, lanjut dia, juga harus diikuti dengan tenangnya pasar domestik, sehingga rally-nya berlanjut hingga ke titik jenuh. Menurut dia, kenaikan rupiah itu juga diperkirakan akan disesuaikan dengan kehendak pasar, dan Bank Indonesia (BI) dalam hal ini tidak akan masuk pasar, karena pergerakan rupiah yang menguat. "Kami optimis BI akan membiarkan pergerakan rupiah yang cenderung menguat, karena kenaikan itu sesuai dengan kehendak pasar," katanya. Ia mengatakan, rupiah akan terus mendapat dukungan pasar, terutama dari investor asing yang kembali menempatkan dananya di pasar domestik karena tingkat bunga rupiah semakin melebar terhadap dolar AS. "Kami akan melihat apakah BI akan menahan gejolak kenaikan rupiah lebih lanjut, karena otoritas moneter menilai rupiah pada level 9.400 per dolar AS dinilai cukup aman," katanya.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008