Jakarta (ANTARA News) - Perbankan kemungkinan akan segera menurunkan suku bunga kredit dalam waktu dekat, setelah bank sentral Amerika Serikat/AS (US Federal Reserve/The Fed) menurunkan suku bunganya senilai 75 basis poin menjadi 3,5 persen dari 4,25 persen. "Apabila suku bunga bank turun diikuti oleh meningkatnya investasi dan aktifnya investasi asing menempatkan dana di pasar domestik, maka pertumbuhan ekonomi nasional akan tumbuh dengan baik," kata Wakil Presiden Direktur PT Panin Bank, Roosniaty Salihin, di Jakarta, Rabu. Ia mengatakan, saat ini apakah sektor riil sudah bergerak apa belum, karena ini merupakan masalah yang penting untuk dapat memicu pertumbuhan ekonomi di dalam negeri lebih cepat. Apabila semua sudah berjalan dengan baik, maka ekonomi nasional akan tumbuh yang didukung dengan aktifnya perbankan memberikan kredit kepada masyarakat, katanya. Mengenai profitabilitas bank yang akan tergerus, ia mengatakan, jangan tergesa-gesa membuat perkiraan yang belum pasti, meski ada gejolak domestik dan global yang menekan pertumbuhan ekonomi nasional. "Kami belum dapat memperkirakan apakah profitabilitas bank akan tergerus atau tidak," ucapnya. Ia mengatakan, kecenderungan turunnya tingkat suku bunga akan memicu pelaku bisnis mencari pinjaman dana dari bank, yang pada giliran mendorong fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik. Meski masyarakat saat ini cenderung menempatkan dananya di pasar saham yang memberikan gain lebih tinggi ketimbang ke tabungan maupun deposito, katanya. Menurut dia, penurunan bunga Fed fund senilai 75 basis poin itu memberikan dampak positif terhadap pasar uang maupun saham, setelah dalam beberapa hari lalu terpuruk, akibat kekhawatiran atas pertumbuhan ekonomi AS. Penurunan bunga Fed fund diperkirakan akan masih terjadi dalam tahun ini, karena ekonomi AS masih berjalan lambat yang memerlukan The Fed untuk memangkas suku bunganya lagi, katanya. Mengenai BI Rate, ia mengatakan, Bank Indonesia (BI) akan menurunkan suku bunga acuan itu yang juga akan mendorong perbankan menurunkan suku bunga kreditnya. Namun, penurunan BI dan suku bunga kredit masih belum diketahui kapan akan terjadi, ucapnya. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008