Parit Malintang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat seorang warga meninggal dunia dan dua lainnya mengalami luka-luka akibat bencana alam banjir dan longsor yang menerjang daerah itu pada Selasa (11/6).
"Bencana tersebut akibat tingginya intensitas hujan yang mengguyur Padang Pariaman," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Padang Pariaman Yasrum Ajis di Parit Malintang, Selasa.
Ia merincikan bencana yang menerjang daerah itu yaitu longsor menimpa sebuah rumah di Nagari Batu Gadang Kuranji Hulu, Kecamatan Sungai Geringging yang mana material longsor telah dibersihkan warga.
Longsor tersebut menyebabkan korban jiwa satu orang dan dua orang luka-luka. Para korban telah dibawa ke Puskesmas setempat.
Selain longsor, lanjutnya banjir bandang menerjang kawasan daerah Paingan, Nagari Kuranji Hilir, Kecamatan Sungai Limau akibat jebolnya tanggul Batang Paingan.
"Akibat banjir tersebut, sejumlah warga kami evakuasi," ujarnya.
Banjir juga menerjang Pasar Sungai Limau akibat meluapnya Batang Sungai Limau sehingga melumpuhkan transaksi jual beli di pasar tersebut.
"Berdasarkan informasi yang diperoleh bajir di Pasar Sungai Limau bukan karena tanggul jabol seperti sebelumnya namun karena air sungai meluap," katanya.
Ia menyampaikan data tersebut masih bersifat sementara yang dihimpun pihaknya di lapangan dan wali nagari.
Ia mengimbau agar warga di daerah itu untuk menjauhi aliran sungai, tebing serta pantai karena hujan dan angin kencang masih melanda daerah itu.
Sementara itu, salah seorang warga Sungai Limau Heri mengatakan kedalaman banjir di Pasar Sungai Limau mencapai satu meter.
"Hujan mulai turun sekitar pukul 14.30 WIB dan reda sekitar pukul 17.00 WIB sedangkan air mulai menggenangi pasar sekitar pukul 15.00 WIB," kata dia.
Banjir tersebut tidak saja merugikan pedagang yang berdagang di pasar itu namun juga membuat arus lalu lintas Padang-Pasaman Barat macet.
Meskipun sekitar pukul 18.00 WIB banjir mulai surut namun akses jalan lintas Padang dengan Pasaman Barat masih macet.
Menurutnya banjir saat ini lebih parah dari banjir yang sebelumnya dan hal tersebut dilihat dampak banjir lebih luas.
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2019