Gorontalo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, mengapresiasi penghargaan dari Pemerintah Provinsi Gorontalo, yang memusatkan perayaan tradisi Lebaran ketupat atau "Gebyar Ketupat 2019", yang akan digelar pada H+7 setelah perayaan Idul Fitri 1440 H.

"Kecamatan Atinggola yang ada di wilayah timur kabupaten ini atau pintu masuk lintas Sulawesi yang berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Utara, menjadi wilayah yang dipilih untuk menggelar tradisi Lebaran ketupat," ujar Bupati Indra Yasin, di Gorontalo, Selasa.

Pemkab memaksimalkan seluruh persiapan bahkan menggelar rapat koordinasi untuk menyukseskan kegiatan tingkat Provinsi Gorontalo yang dipusatkan di Lapangan Atinggola, termasuk menyiapkan 50 ribu buah ketupat siap saji beserta lauk pauknya.

"Kami optimistis akan memecahkan rekor menyajikan ketupat terbanyak melibatkan masyarakat dan aparatur pemerintahan daerah dari tingkat kabupaten hingga desa," ujar Bupati.

Ia pun berharap kabupaten itu akan menjadi tuan rumah yang mampu menyukseskan kemeriahan perayaan tradisi lebaran ketupat.

Bukan sekadar kemeriahan perayaannya tambah Bupati, namun kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat dalam menjalin silaturahim dan mempertahankan tradisi yang baik, diharapkan terwujud dalam melancarkan pembangunan daerah.

Khusus di tingkat kabupaten, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) berpartisipasi menyiapkan lima ratus buah ketupat beserta lauk pauknya.

Mereka akan menyajikannya di setiap stan yang dapat dikunjungi masyarakat, kapan saja selama perayaan berlangsung. Masyarakat dapat berbaur, makan gratis bersama dan akan disuguhkan dengan beragam hiburan dikemas dalam bentuk tradisional dan modern.

Rencananya, perhelatan tersebut akan dimulai pukul 07.00 pagi, diawali dengan doa syukur bersama di Desa Tombulilato, yang rencananya akan dihadiri Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie dan jajarannya.

Baca juga: Gebyar Ketupat Pemprov Gorontalo akan dipusatkan di Atinggola

Baca juga: Pertamina Jatim tambah pasokan elpiji jelang tradisi Lebaran Ketupat

Pewarta: Susanti Sako
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019