Sleman (ANTARA) - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif menginginkan ada memoar tentang perjalanan karier Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu khususnya selama masih berkiprah sebagai perajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Saya katakan tadi buat memoria, walaupun dia tidak mau ya nanti dikultuskan segala macam. Perlu ada memoar, jadi ditulis ada tim penulis tentang dia ini apa yang dikerjakannya sebagai tentara yang tulus, jadi bukan tentara politik tapi tentara negara," kata Buya Syafii ditemui seusai menerima kunjungan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di kediamannya, Perumahan Nogotirto II, Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa.
Syafii menilai Ryamizard merupakan sosok mantan perajurit TNI sejati yang bekerja tulus membela serta tidak terlena dengan kepentingan politik.
Selama bertugas, ia menambahkan, mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu selalu memprioritaskan kepentingan bangsa dan negara.
"Walaupun teman-teman seangkatannya macam-macam, tapi dia khan tidak. Jadi yang riil perajurit ya orang-orang seperti ini. Pedomannya khan kepentingan negara. Bangsa dan negara yang diutamakan, jadi penting orang-orang seperti ini," kata dia.
Buya menuturkan selama berkunjung di kediamannya hampir dua jam, Ryamizard sama sekali tidak membahas soal ketegangan politik. Mantan perwira tinggi TNI itu, kata Buya, membicarakan tentang pengalamannya saat masih berkiprah di militer.
"(Menceritakan) pengalaman dia mengatasi bentrokan di Kamboja, kemudian santet di Jawa Timur, banyak," kata Buya saat ditanya isi pembicaraan dengan Ryamizard.
Sementara itu, kepada wartawan, Ryamizard mengaku dalam pertemuan tertutup itu mendapatkan pesan dari Buya Syafii mengenai pentingnya penanaman nilai-nilai agama dan moral bagi Bangsa Indonesia agar tidak mudah terombang-ambing.
"Umat ini harus diisi agar tidak terombang-ambing. Kita isi (dengan) apa, ya ajaran agama karena kayaknya agama untuk bangsa ini harus ditanamkan terus menerus. Karena dengan agama itulah apanya, semuanya menjadi baik. Negara baik pasti ahlak dan moralnya baik, pasti negaranya baik juga," kata mantan perwira tinggi TNI AD itu menjelaskan pesan Buya.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019