Bangkalan (ANTARA News) - Sebanyak 675.420 orang pemilih di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, pada Rabu tercatat berhak menyalurkan suara mereka dalam pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang pertamakalinya digelar. Sebagian pemilih sejak pukul 07:00 WIB tampak diizinkan memasuki arena pencoblosan yang tersebar melalui 1.341 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh pelosok desa yang ada di ujung barat pulau Madura itu. Ketua KPUD Bangkalan, KH Jazuli Nur, mengatakan bahwa berdasarkan hasil supervisi terakhir ke masing-masing kecamatan, semua perlengkapan, baik berupa logistik maupun petugas sudah tidak ada persoalan, tinggal mengatur jalannya pencoblosan hingga penghitungan yang bakal di mulai pukul 13:00 WIB. "Sampai pagi ini belum ada persoalan yang riskan. Semoga semuanya berjalan lancar," kata Jazuli. Ia mengingatkan, bagi warga Bangkalan yang tidak mendapatkan undangan, tetap diperbolehkan menyalurkan hak suaranya dengan menunjukkan kartu tanda penduduk (KTP) dengan catatatn yang bersangkutan masuk dalam daftar pemilih tetap. "Antisipasi kemungkinan ada pemilih yang tidak mendapatkan undangan telah diinstruksikan jauh-jauh sebelumnya kepada PPK dan PPS agar tetap dilayani selama terdaftar dalam daftar pemilih tetap," katanya menjelaskan. Warga diberi kebebasan menentukan nasib Bangkalan ke depan. Mereka dapat memilih salah satu dari tiga pasangan calon yang ikut dalam pilkada, yakni nomor urut satu, dr Abdul Hamid Nawawi-H. Hosyan Muhammad diusung PPP, nomor urut dua Ir. Muhammadong-KH Rozak Hadi diusung Koalisi Partai Demokrat-PDI Perjuangan dan nomor urut tiga yakni pasangan incumbent, R. KH. Fuad Amin-KH Syafik Rofii diusung PKB. Sementara itu, suasana di Bangkalan Rabu pagi terlihat kondusif. Para petugas baik itu dari Polri dan TNI, disebar di tempat-tempat strategis, seperti Kantor KPUD, kecamatan dan jalan-jalan protokol. Pengamanan juga diperketat di Desa Separah Kecamatan Galis, Bangkalan, yang berada di Pulau Madura yang beberapa hari sebelumnya sempat terjadi aksi perkelahian (carok) antar-desa hingga menewaskan tiga orang. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008