Jakarta (ANTARA) - Arus balik penumpang dari berbagai daerah ke Jakarta di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, memasuki H+5 Lebaran tahun ini semakin berkurang.
"Puncak arus balik terjadi kemarin, Minggu (9/6). Karena Senin (10/6) kemarin kan sudah mulai masuk kerja," kata Koordinator Regu Terminal Bus AKAP Kampung Rambutan Jakarta, Jumali,di Jakarta, Selasa.
Terminal Kampung Rambutan melayani penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP), antarkota dalam provinsi (AKDP), maupun angkutan dalam kota.
Berdasarkan data, jumlah penumpang arus balik pada H+5 Lebaran, yakni Selasa hingga pukul 17.00 WIB tercatat sebanyak 15.049 penumpang yang menggunakan 550 bus.
"Dibandingkan hari sebelumnya sudah menurun. Kemarin H+3 (Minggu, 9/6) sebanyak 24.295 penumpang dengan 801 bus," katanya.
Penurunan volume penumpang sudah terlihat sejak H+4 (Senin, 10/6) yang tercatat sebanyak 23.849 penumpang yang menggunakan 796 bus.
Untuk periode sama Lebaran tahun 2018, tercatat pula penurunan signifikan, seperti H+3 sebanyak 27.541 penumpang (769 bus), H+4 sebanyak 29.949 penumpang (781 bus).
"Pada Lebaran 2018, puncak arus balik justru terjadi pada H+5 yang mencapai 36.604 penumpang dengan bus sebanyak 845 unit," katanya.
Diakui Jumali, tren arus mudik dan balik Lebaran tahun ini memang berbeda dibanding tahun lalu.
"Bahkan, diprediksi puncak arus balik penumpang bisa terjadi dua kali, yakni nanti Minggu (16/6) karena minggu depan anak-anak sudah masuk sekolah," katanya.
Selain itu, keberadaan terminal-terminal di Jakarta juga memiliki karakteristik penumpang tersendiri, seperti di Terminal Kampung Ramburan yang didominasi penumpang dari daerah Jawa Barat.
Kalau di Terminal Pulo Gebang didominasi penumpang dari Jawa Tengah dan Jawa Timur, kata dia, sementara Terminal Kalideres kebanyakan penumpang jurusan Sumatra.
"Di sini ada juga penumpang dari Sumatera, Jateng, Jatim, dan daerah lain. Tetapi, didominasi memang penumpang dari Jabar, seperti Tasikmalaya, Banjar, sama Garut," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019