Diadakan untuk pertama kalinya di Dar es Salaam, kegiatan tersebut dihadiri oleh sekitar 250 warga Tanzania yang terdiri dari beragam latar belakang, antara lain pelajar, mahasiswa, pemerintah, pengusaha, komunitas serta UKM setempat.Executive Secretary of National Arts Council of Tanzania (NACTA) Godfrey Mngereza hadir sebagai tamu kehormatan dalam kegiatan tersebut.
Dalam sambutan pembukaannya, Dubes RI untuk Tanzania Ratlan Pardede menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan meningkatkan hubungan sosial budaya antara Indonesia dan Tanzania, sekaligus meningkatkan minat masyarakat Tanzania mengunjungi Indonesia untuk berwisata, berbisnis, maupun untuk meneruskan studi.
“Indonesian Cultural Day merupakan salah satu cara untuk memperkenalkan budaya, seni, dan kuliner Indonesia kepada masyarakat Tanzania pada khususnya, dan kepada seluruh masyarakat dari berbagai negara yang hadir di acara ini pada umumnya,” kata Dubes Pardede dalam keterangan tertulisnya, Selasa.
Sementara itu, Executive Secretary NACTA Godfrey Mngereza selaku tamu kehormatan dalam sambutannya menyampaikan bahwa Tanzania siap berkolaborasi dengan Indonesia untuk meningkatkan persahabatan antara kedua negara.
Mngereza juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pemerintah Indonesia yang telah memberikan beasiswa dan kesempatan kepada para pelajar Tanzania untuk meneruskan studi di Indonesia, dimana sejak tahun 2012 pemerintah Indonesia telah memberikan beasiswa kepada 57 mahasiswa Tanzania melalui skema beasiswa Kemitraan Negara Berkembang.
“Pendidikan adalah kunci kehidupan. Kebudayaan adalah kunci identitas. Melalui Indonesian Cultural Day ini, kita dapat saling mempromosikan kebudayaan satu dan yang lain,” kata Mngereza.
Sejumlah komunitas dan organisasi kebudayaan dari Indonesia dan Tanzania, yaitu Liga Tari Universitas Indonesia Krida Budaya, Batik House Indonesia, dan Zawose---kelompok kebudayaan setempat di Tanzania---turut hadir untuk menyemarakkan Indonesian Cultural Day 2019 di Dar es Salaam.
Kegiatan tersebut diisi oleh sejumlah pertunjukan kebudayaan, yaitu tarian tradisional Indonesia seperti Tari Kipas Makassar, Tari Piring, Tari Makosu, dan Tari Topeng Ubruk, serta tari tradisional Tanzania yaitu Tari Muhembe, juga pertunjukan kolaborasi antara Krida Budaya dan Zawose, yakni tari Mambri dari Papua yang ditampilkan dengan instrumen musik tradisional Tanzania.
Para pengunjung yang hadir juga dapat mengikuti lokakarya batik yang diisi oleh pakar batik dari Batik House Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, para pemuda Tanzania yang merupakan alumni penerima beasiswa Indonesia dan tergabung dalam organisasi Tanzania-Indonesia Friendship Association (TAIFA) membacakan Pernyataan Persahabatan Indonesia-Tanzania serta membagikan pengalaman dan kesan-kesan positif selama belajar di Indonesia di hadapan para pengunjung. Selain itu, sejumlah alumni juga menyumbangkan pertunjukan wayang orang untuk turut menyemarakkan suasana.
Para WNI yang berada di Dar es Salaam juga turut berpartisipasi dalam Indonesian Cultural Day dengan menyajikan kuliner khas Indonesia bagi para pengunjung, serta menampilkan pertunjukan kebudayaan sendiri, yaitu Tari Tor-Tor dari Sumatera Utara.
Dalam Indonesian Cultural Day juga disediakan stan Pariwisata dan Pendidikan di Indonesia untuk memberikan informasi bagi para pengunjung terkait destinasi pariwisata dan perguruan tinggi yang berkualitas di Indonesia, serta stan produk Indonesia yang ada di pasar Tanzania.
KBRI Dar es Salaam berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial budaya, dan politik, dengan Tanzania dan negara akreditasi lainnya, yaitu Rwanda, Burundi, dan Uni Komoro.
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Eliswan Azly
Copyright © ANTARA 2019