Komentar dovish baru-baru ini dari pejabat Fed dan data ekonomi yang lemah telah mendukung harapan untuk penurunan suku bunga. Tetapi pasar juga melihat ke pertemuan G20 di Osaka, Jepang, pada 28-29 JuniJakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat seiring meningkatnya ekspektasi pasar akan turunnya suku bunga The Fed.
Rupiah menguat 11 poin atau 0,08 persen menjadi Rp14.239 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.250 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa, mengatakan, salah satu katalis positif dari eksternal yaitu meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve meskipun investor khawatir untuk menjual dolar secara agresif sebelum KTT Kelompok 20 bulan ini.
"Komentar dovish baru-baru ini dari pejabat Fed dan data ekonomi yang lemah telah mendukung harapan untuk penurunan suku bunga. Tetapi pasar juga melihat ke pertemuan G20 di Osaka, Jepang, pada 28-29 Juni," ujar Ibrahim.
Dari internal, inflasi Mei yang relatif terkendali serta dinaikkannya peringkat surat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor's, juga mendorong rupiah bergerak positif hari ini.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.254 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.237 per dolar AS hingga Rp14.257 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Selasa ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.258 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.231 per dolar AS.
Baca juga: Melemah pagi, rupiah diprediksi menguat hingga Rp14.200 per dolar
Baca juga: Rupiah Selasa pagi melemah 5 poin
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2019