Jakarta (ANTARA) - Indonesia akan mengusung tema penanggulangan terorisme saat kembali menjabat sebagai Presiden Dewan Keamanan (DK) PBB pada September 2020, kata Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian A. Ruddyard di Jakarta, Selasa.
Tema penanggulangan terorisme itu, menurut Febrian, dipilih karena sesuai dengan kapasitas dan rekam jejak Indonesia, yang memiliki pengalaman cukup baik dalam isu penanggulangan terorisme.
"Tentu 'kan tema kita itu melihat kemampuan Indonesia yang sudah cukup terbukti untuk isu tersebut," ujar dia.
Febrian mengatakan Indonesia merupakan salah satu negara yang dinilai mumpuni dalam menangani isu penangulangan terorisme, khususnya dalam koridor hukum.
"Ini merupakan salah satu keunggulan kita. Untuk penanganan terorisme, kita tidak pernah pakai penanganan extrajudicial (di luar hukum)," kata dia.
Febrian menambahkan, Indonesia pun menjadi contoh bagi banyak negara dalam hal melakukan pendekatan yang efektif untuk menanggulangi kekerasan ekstremisme.
"Dari segi pendekatan, Indonesia jadi contoh banyak negara dalam melawan kekerasan ekstremisme. Penanggulangan terorisme ini salah satu kekuatan pengalaman kita untuk tema presidensi kita di DK PBB tahun depan," ujarnya.
Baca juga: Empat resolusi diadopsi di DK PBB selama kepemimpinan Indonesia
Baca juga: Indonesia perkenalkan metode kerja "Sofa Talk" di DK PBB
Baca juga: Palestina berharap Indonesia gerakkan bantuan negara-negara di DK PBB
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019