Denpasar (ANTARA News) - Seorang fotografer profesional asal Pulau Dewata, Ida Bagus Putra Adnyana (48), bersama rekannya Karyadinata Sujana (66), kembali menggelar pameran foto karya tiga generasi di sebuah hotel kawasan Sanur, Denpasar. Pameran yang menampilkan tidak kurang 100 karya itu akan berlangsung selama sebulan, Maret mendatang, kata Putra Adnyana yang akrab disapa Gustra di Denpasar, Rabu. Pameran bertiga, termasuk karya almarhum Auw Kok Heng (1913-1976) ayah kandung Karyadinata Sujana, merupakan yang kedua, setelah sebelumnya sukses menggelar pameran di perkampungan seniman Ubud, September 2007. Pada pembukaan pameran tersebut rencananya diluncurkan buku tentang seni fotografi yang kini masih dalam proses penyelesaian, ujar Gustra yang menggarap dan mendisain buku fotografi itu. Pameran foto tiga generasi itu akan menampilkan Karya-karya foto unik dan menarik menyangkut kehidupan sosial kemasyarakatan dan aktivitas seni budaya di Pulau Dewata selama kurun waktu 78 tahun, periode 1930-2008. Tiga generasi yang menggeluti seni fotografi yang akan menggelar pameran bersama itu masing-masing Auw Kok Heng (1913-1976), Karyadinata Sujana (66) dan Ida Bagus Putra Adnyana (48). Pengambilan karya foto oleh ketiga generasi menggunakan kamera dengan sentuhan teknologi sesuai perkembangan pada jamannya. Auw Kok Heng asal China yang berangkat ke rantauan dengan mengarungi laut menuju Papua, kemudian Sulawesi hingga akhirnya tiba di Pulau Dewata. Pria asing pada tahun 1930 dengan kamera kaca yang sangat sederhana mengabadikan aktivitas sosial kemasyarakatan di Pulau Dewata. Dengan alat yang minim itu ia berhasil mengabadikan kehidupan masyarakat yang lugu dan polos. "Gadis-gadis Bali yang bertelanjang dada dengan senyumnya yang tulus dan ramah diabadikan 78 tahun yang silam, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pameran foto yang akan digelar di Sanur," tutur Gustra. Pada awalnya keluarga almarhum Auw Kok Heng, termasuk putranya Karyadinata Sujana, sangat keberatan untuk menampilkan karya-karya foto yang sangat artistik itu, dengan berbagai pertimbangan. Salah satu pertimbangan kondisi 78 tahun silam, ketika gadis-gadis Bali itu diabadikan ke dalam foto tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang. Oleh sebab itu foto-foto artistik yang memperlihatkan bagian payudara wanita diseleksi secara ketat dan hati-hati. "Hanya dua-tiga buah foto wanita tempo dulu yang akan ditampilkan dalam pameran tiga generasi dan selebihnya menyangkut aktifitas sosial kemasyarakatan, kegiatan ritual serta panorama keindahan alam Pulau Dewata," katanya. Dalam perkembangan teknologi fotografi Karyadinata Sujana (65), salah seorang putra Auw Kok Heng (alm), mengabadikan obyek dengan menggunakan kamera manual. Kamera dengan menggunakan film sudah mengalami kemajuan dari teknologi yang digunakan oleh orang tuanya. Sedangkan Gustra, pria kelahiran Denpasar yang sering keluar sebagai juara dalam berbagai lomba foto tingkat nasional dan internasional, mengabadikan sasaran obyek menggunakan kamera digital dengan proses komputer. Karya foto dari ketiga jaman yang digarap tiga generasi akan ditampilkan dalam pameran skala besar di kawasan Sanur Maret mendatang, ujar Gustra.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008