Surabaya (ANTARA News) - Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuka enam jenis pendidikan profesi untuk spesialis kesehatan masyarakat.
"Pendidikan profesi untuk spesialis kesehatan masyarakat itu merupakan pendidikan tambahan selama satu tahun setelah lulus S-1 FKM," kata Wakil Dekan III FKM Unair Surabaya Lutfi Agus Salim MSi SKM kepada ANTARA News di Surabaya, Selasa.
Di sela-sela Lokakarya Pendidikan Profesi Kesehatan Masyarakat yang dihadiri 119 peserta se-Indonesia itu, ia mengatakan SKM (sarjana kesehatan masyarakat) selama ini memang belum mengarah kepada profesi.
"Padahal, apoteker dari Fakultas Farmasi, kedokteran dari Fakultas Kedokteran, dan sebagainya sudah mengarah kepada profesi, sedang FKM justru ketinggalan (tertinggal)," kata ahli biostatistik dan kependudukan FKM Unair Surabaya itu.
Oleh karena itu, katanya, lokakarya FKM se-Indonesia yang juga dihadiri pejabat dinas kesehatan dan sekolah tinggi kesehatan se-Jatim itu akan merumuskan standarisasi pendidikan profesi satu tahun bagi ahli kesehatan masyarakat.
Enam jenis pendidikan profesi ahli kesehatan masyarakat yang dibuka Unair mulai 2007 adalah ahli gizi, ahli epidemolog, dan ahli administratur kesehatan untuk manajemen rumahsakit, puskesmas, sanitarian atau ahli kesehatan lingkungan dalam hal limbah, air bersih, dan sejenisnya.
"Pendidikan profesi lainnya adalah demografer kesehatan atau ahli statistik kesehatan yang mampu mengukur indikator kesehatan masyarakat, dan ahli promosi atau penyuluh kesehatan," katanya.
Dengan enam keahlian profesi itu, katanya, gelar SKM (sarjana kesehatan masyarakat) akan ditambah, seperti SKM.Epidemolog, SKM.Nutrisian, dan sebagainya.
Dalam sambutan pada lokakarya itu, Wakil Rektor I (Bidang akademik dan kemahasiswaan) Unair Surabaya, Prof Dr Muhammad Zainuddin MS Apt, mengatakan "grand scenario" strategi pendidikan Unair BHMN sampai tahun 2015 adalah mengawinkan dua pilar pendidikan utama, yaitu kesehatan (health sciented) dan sosial (social sciented).
"Di bidang ilmu kesehatan, Unair sudah mendapat pengakuan internasional, sedanglan di bidang ilmu sosial pun ternyata Unair masuk ke dalam salah satu world top university (330 dunia/tahun 2006), sehingga mau tidak mau harus diakui bahwa Unair ke depan akan menegakkan dua pilar tersebut," katanya.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008