Jakarta (ANTARA News) - Tes tertulis Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) ditekankan pada materi pengawasan pelaksanaan pemilihan umum (pemilu).
"Streesing` (penekanan) pengawasan tidak seperti pengawasan KPK, tapi pengawasan penyelenggaraan pemilu," kata Sekretaris Bawaslu, Mudzakkir di Kantor Bawaslu Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan, tes tertulis Bawaslu akan dilaksanakan pada 25 Januari 2008 di Hotel Bidakara Jakarta Selatan selama sehari.
Pukul 09.30 WIB sampai 11.30 WIB dengan materi pengetahuan umum, kepemiluan, dan pengawasan penyelenggara pemilu. Pukul 14.30 WIB sampai 16.30 WIB, dilakukan psikotes.
Jumlah bakal calon Bawaslu yang lolos tes adminstrasi sebanyak 516 telah diumumkan dalam website www.seleksibawaslu.or.id. Tes tertulis dimaksudkan untuk menjaring 45 orang.
Mudzakkir menjelaskan, untuk menguji konsistensi tes tertulis dengan psikotes, maka tim seleksi Bawaslu akan melakukan simulasi atau outbond sebagai langkah untuk kroscek.
Apakah harus dengan outbond? Ia menjelaskan, outbond diperlukan karena tes tertulis dan wawancara belum cukup secara keseluruhan melihat kroscek hasil tes tertulis dan wawancara.
Berdasarkan jadwal yang ada, bakal calon yang lolos tes tertulis diwajibkan mengikuti "outbond" (kegiatan luar ruang) dan wawancara yang akan diselenggarakan pada tanggal 18-29 Februari 2008.
Lama tes diperkirakan dua sampai dengan empat hari. Melalui kedua tes tersebut akan dijaring lagi 15 bakal calon yang dinilai layak.
Pada tahap akhir, Tim Seleksi Bawaslu akan melaporkan penyelenggaraan seleksi bakal calon anggota Bawaslu kepada KPU.
Oleh KPU, berkas dan daftar 15 nama bakal calon Bawaslu berdasarkan abjad nama depan akan dikirimkan ke DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan kepatutan.
Dari 15 nama bakal calon tersebut akan disaring lagi menjadi lima orang untuk kemudian dikirim ke Presiden untuk disahkan.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008