Tanjungpinang (ANTARA News) - Perang terhadap penyakit HIV Aids belum berakhir karena dalam waktu dekat Komisi Penanggulangan Aids Indonesia Daerah (KPAID) Provinsi Kepri akan menggelar 100 persen pemakaian kondom di lokalisasi.
Ketua KPAID Kepri yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Kepri, M Sani, Selasa mengemukakan, program pencanangan 100 persen pemakaian kondom di lokalisasi bertujuan menekan laju penyebaran virus HIV Aids yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Program itu disampaikan pada yayasan yang menangani penanggulangan penyakit HIV Aids di Kepri yaitu Yayasan Kasih Puan Tanjung Balai Karimun dan Yayasan Batam Tourism Development Board di Batam.
Menurutnya, program tersebut akan dibuka secara resmi di lokalisasi Tanjung Pandan, Kabupaten Tanjung Balai Karimun, Provinsi Kepri.
"Program KPAID Kepri itu sejalan dengan program pemerintah pusat dalam memerangi penyakit HIV Aids," kata Sani di Tanjungpinang, ibukota Provinsi Kepri.
Berdasar data KPAID Kepri, mulai tahun 2000-2006 ada sekitar 700 penderita HIV Aids. Kemudian meningkat sekitar 15 persen pada tahun 2008.
"Saat ini total penderita penyakit mematikan itu mencapai 980 orang di seluruh Kepri," katanya.
Dari 6 kabupaten/kota yang ada di Kepri, Kabupaten Tanjung Balai Karimun merupakan daerah yang memiliki jumlah penderita HIV Aids tertinggi.
"Pada tahun 2004 hanya 7,7 persen dari jumlah penduduk Tanjung Balai Karimun. Sedangkan tahun 2007-2008 ini meningkat menjadi 9,8 persen," jelasnya.
Ketua Yayasan Batam Tourism Development Board, Efrizal menyatakan, penyebaran virus HIV Aids secara cepat itu disebabkan minimnya kesadaran masyarakat dalam menghindari virus mematikan itu.
Masih banyak pengunjung lokalisasi yang tidak mau menggunakan kondom ketika berhubungan intim dengan PSK.
"Baru 2,4 persen yang sadar menggunakan kondom di lakalisasi," katanya.
(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008